topmetro.news – Para pendukung PSMS Medan, harus rela tidak dapat menyaksikan tim kesayangannya berlaga menghadapi PS Tira. Duel dua tim papan bawah pada pekan ke-25 Liga I Indonesia 2018, yang seyogyanya berlangsung, pada Jumat (12/10/2018) di Stadion Teladan Medan, tidak mendapatkan izin keramaian dari pihak keamanan. Sebab, dalam waktu yang bersamaan, juga diselenggarakan acara penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional, di Jalan William Iskandar (Jalan Pancing) Medan, dihadiri Waklil Presiden RI, H Jusuf Kalla. “Iya pertandingan batal digelar. Surat dari kepolisian sudah ada bahwa mereka tidak memberikan izin, karena konsentrasi pengamanan terfokus pada penutupan MTQ Nasional yang dihadiri Wapres,” kata Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, Jumat (12/10/2018).
Julius Raja mengatakan, sebenarnya pihaknya masih menunggu surat balasan dari PT LIB, terkait pembatalan hal tersebut. Namun, pihaknya sudah memutuskan bahwa laga pekan ke-25 Liga I Indonesia itu tidak bisa digelar Jumat 12 Oktober 2018, sementara pertandingan dipindah pada Sabtu 13 Oktober 2018. Namun, dengan jadwal pertandinagn tersebut, pihak tim lawan keberatan. “Infonya dijadwal ulang kembali. Waktunya belum ditetapkan. Karena PS Tira keberatan kalau main Sabtu. Tidak cukup waktu recovery. Sebab, usai melakukan pertandingan ini PS Tira harus bermain lagi, pada Rabu depan menghadapi PSIS Semarang,” katanya.
Tidak Boleh Mencari Siapa Salah dan Siapa Benar
Mengenai poin penuh yang diminta PS Tira atas dibatalnya pertandingan tersebut, Julius Raja menuturkan, dalam hal ini jangan menyalahkan siapa pun, sebab dengan dibatalnya pertandingan ini demi keamanan bersama. Apalagi, di Kota Medan akan ada penutupan MTQ Nasional ke-27, sebagai insan sepakbola harus menghromati acara tersebut. ” Kita tidak boleh mencari siapa salah dan siapa benar, yang terpenting kita harus bernar-benar menjunjung sportivitas, apalagi dengan acara keagamaan seperti MTQ Nasional tersebut. Kita harus hormati acara tersebut. Masih ada solusinya, jangan hanya perseoalan tersebut, harus mendapatkan hadiah istimewa dapat tiga poin penuh,” sebutnya.
Pihak panitia pelaksana pertandingan maupun pihak PT LIB semula sudah sepakat, pertandingan akan dilanjutkan keesokan harinya pada Sabtu 13 Oktober 2018. Namun, pihak PS Tira tidak mau, dengan alasan tidak cukup recovery (pemulihan stamina-red) pemainnya, jika dilaksanakan pertandingan hari sabtu. Padahal, jadwal pertandingan PS Tira berlangsung 17 Oktober 2018 mendatang. ” Jadi kita harus menunggu keputusan dari PT LIB yang memegang keputusan tertinggi. Dan sekali lagi kita harus hormati acara MTQ Nasional tersebut,” ucap Raja.
Nila Maizar Mengaku Keberatan
Dengan tertunda pertandingan menghadapi tuan rumah PSMS Medan, peltih PS Tira, Nil Maizar mengaku pihaknya keberatan dengan batalnya pertandingan kontra PSMS, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. ” Kita ikuti regulasi dari Liga Indonesia. Tentu kita kecewa, karena anak-anak sudah banyak berkobannya bertanding dibatalkan, dan disuruh main Sabtu kitakan tidak mau main di hari itu,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa perjumpaan PS TIRA tetap menyutujui pergantian jadwal tersebut namun dengan catatan berpatokan dengan regulasi Liga 1 pasal 8 ayat 6-7. Nil menjelaskan, laga yang ditunda tersebut akan dilangsungkan di tempat netral dan seluruh biaya pertandingan dibebankan oleh pihak tuan rumah. “Jadi kita kembalikan ke aturan Liga sesuai dengan pasal 8 ayat 6 sampai 7. Disuruh main hari Sabtu kita tidak mau. Jadi kita kembalikan ke regulasi kan di pasal 8 ayat 6, 7 itu, kalau pertandingan ini dibatalin dan disetujui oleh liga, berarti pertandingan ini nantinya ditempat netral dan biaya ditanggung oleh tuan rumah,” ungkapnya. (TM-YOFE)