Fly Over Amplas Rawan Rampok, Boru Sibarani dan Situmorang Dilempar dari Angkot

fly over amplas rawan

Topmetro.News – Fly Over Amplas rawan kasus perampokan. Fakta terbaru Rizki boru Sibarani (20) dan temannya Ronita boru Situmorang (20), warga Dusun III Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang mengaku menjadi korban perampokan di bawah Fly Over Amplas, Kecamatan Medan Amplas.

Di Fly Over Amplas Korban Dilempar ke Luar

Akibat peristiwa itu, kedua gadis berparas cantik ini menderita luka-luka di sekujur tubuhnya setelah di lempar keluar dari angkot. Akibat peristiwa itu kedua korban harus dilarikan ke RS Mitra Sejati, Kelurahan Titi Kuning Medan Johor untuk perawatan medis.

Menurut keterangan Rizki kepada wartawan, Rabu (17/10) di ruang Amarilis No. 305 RS Mitra Sejati Medan, Rizky didampingi keluarganya bercerita, peristiwa itu terjadi Sabtu (14/10/2018) sekira pukul 11.00 wib.

Saat itu, korban dan rekannya Ronita berangkat bersama naik angkot dari Tanjungmorawa menuju Medan Amplas, dengan tujuan hendak membeli kado pernikahan teman mereka di Mall Carrefour Medan.

“Kejadiannya itu Sabtu, tadinya kami mau beli kado pernikahan untuk kawan ke Carrefour. Kami naik angkot dari Tanjung Morawa, tapi lupa nama angkotnya,” kenang gadis kelahiran 1998 ini terbata-bata sembari meringis kesakitan karena kondisinya yang belum pulih.

Lebih lanjut dijelaskan korban, setibanya di Medan Amplas, kedua korban pun turun di Simpang Amplas dan lanjut naik angkot Medan Bus 135.

Korban Merasa Seperti Dihipnotis

Namun baru beberapa meter angkot yang dinaikinya melaju, di dalam angkot yang penumpangnya hanya beberapa orang itu, kedua korban mengaku seakan dihipnotis dan tidak ingat lagi kronologis kejadian yang menimpanya.

Kemudian hanya dalam hitungan detik, kedua korban mengaku dibuang dengan cara dilempar dari dalam Angkot yang ditumpanginya itu.

“Gak tahu lagi aku, kami kayak diculik, dimasukkan di dalam angkot itu, setelah itu, kami dilempar ke luar. Di situ kami sudah gak sadar lagi dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Rizki.

Setelah kejadian itu, warga sekitar yang melihat keduanya terkapar di pinggir jalan kemudian membawanya ke Rumah Sakit Mitra Medika yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari tempat kejadian.

Namun setibanya di rumah sakit itu, karena kondisinya yang cukup parah, kedua korban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati Titi Kuning, Medan Johor.

Atas kejadian itu, korban mengaku dompet berisi uang sekitar Rp 1 juta beserta surat-surat penting lainnya raib dibawa pelaku. Sementara temannya Ronita kehilangan 1 unit ponsel Andoid yang diduga kuat dibawa kabur pelaku.

Sementara itu, Polman Sibarani, ayah Rizki Sibarani mengaku belum membuat laporan secara resmi ke Mapolsek Patumbak.

Dijelaskan Polman, setelah peristiwa itu, pihak keluarga sempat mendatangi Mapolsek Patumbak, namun karena kedua korban masih pingsan dan belum bisa memberikan keterangan, keluarga terpaksa menunda laporannya.

Namun begitu, kata Polman, dia berharap agar petugas segera melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku.

“Kami berharap polisi segera cepat menangkap pelaku yang membuat anak kami jadi begini,” ucap Polman didampingi isterinya.

Terpisah, AKP Ginanjar Fitriadi SIK, Kapolsek Patumbak saat dikonfirmasi wartawan membenarkan peristiwa itu.

Dikatakan Ginanjar, meskipun pihak kepolisian belum menerima pengaduan korban secara resmi, pihaknya sudah melakukan penyelidikan di lapangan dan memeriksa sejumlah orang yang kemungkinan ada kaitannya dengan peristiwa itu.

“Oh kalau itu kita langsung jemput bola. Walaupun belum kita terima LP nya tapi kita sudah melakukan penyelidikan di lapangan. Saya yang langsung memimpin. Kita juga sudah memeriksa beberapa orang. Masih kita selidiki,” ucap Ginanjar.(TM-08)

Related posts

Leave a Comment