3 Bocah Pengidap HIV/AIDS di Samosir, Kok Dilarang Sekolah?

bocah pengidap hiv

Topmetro.News – 3 bocah Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Samosir kini tiba-tiba santer dibicarakan. Parahnya, meski sudah terdeteksi, ke 3 bocah terindikasi pengidap HIV Human Immunodeficiency Virus (HIV) itu didiskriminasi. Mereka justru dilarang pergi ke sekolah. Kenapa?

Info yang diperoleh menyebutkan, salah seorang diantara korban terjangkit HIV dimaksud kini masih tercatat di salah satu sekolah PAUD di wilayah itu, sementara dua orang lainnya duduk di bangku SD daerah itu (red, identitas korban segaja dirahasiakan).

Bocah Pengidap HIV/AIDS Terancam Diusir

Parahnya lagi, mereka kini terancam diusir lantaran masyarakat setempat tidak setuju anak-anak mereka digabungkan dengan ketiga korban.

Berlina Sibagariang, Sekretaris Eksekutif Komite AIDS Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengatakan, warga desa kini cemas tertular penyakit yang diidap ketiga bocah itu.

Alhasil, warga menginginkan ketiganya tak usah bersekolah, apalagi sampai digabung dengan murid lainnya.

“Warga minta anak-anak jangan sekolah di situ lagi. Karena memang awalnya ketiganya tidak berasal dari situ. Masyarakat takut akan tertular,” kata Berlina, Minggu (21/10/2018).

Minta Korban Pergi Meninggalkan Samosir

Dia mengaku, pihaknya diultimatum warga. Intinya, kata Berliana, ketiga anak itu harus pergi meninggalkan Kabupaten Samosir. Dead linenya, paling lambat 25 Oktober 2018.

Ini Respons Bupati Samosir

Kini, Komite AIDS HKBP masih bermediasi dengan pemerintah dan warga setempat agar hal itu tidak terjadi.

Di tempat terpisah, Rapidin Simbolon Bupati Samosir mengatakan pihaknya sudah memberi solusi agar 3 Bocah Pengidap HIV/AIDS tetap mendapatkan pendidikan.

”Salah satu caranya memberi kelas khusus kepada mereka.”(*)

Related posts

Leave a Comment