Satgas Anti Mafia Bola Periksa Sekjen PSSI

pengaturan skor

topmetro.news – Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, kembali memeriksa Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI) Ratu Tisha, terkait dugaan kasus pengaturan skor.

“Hari ini memang sesuai dengan agenda tim penyidik Satgas Antimafia Bola melakukan penyelidikan berkaitan dengan PSS SLeman dengan Madura. Jadi hari ini kami mengklarifikasi ke Sekjen PSSI. Jadi jam 09.30 sudah hadir di Tipikor Mabes Polri. Dan saat ini sedang melakukan pemeriksaan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/1/2019).

Tersangka Pengaturan Skor

Menyoal apakah ada saksi-saksi lain yang akan diperiksa, Argo menyampaikan, belum ada. “Nanti saya cek kembali ke penyidik agendanya apa. Sementara itu dulu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Tisha sempat diperiksa Satgas Antimafia Bola tanggal 28 Desember 2018 lalu. Pada pemeriksaan itu, Sekjen PSSI tersebut baru menjawab 23 dari 40 pertanyaan yang diajukan polisi.

Diketahui, polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus pengaturan skor. Antara lain, anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI Priyanto, Anik Yuni Artikasari, dan mantan anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih.

Sementara PSSI belum mengambil tindakan tegas terhadap dua anggotanya yakni Johar Lin Eng dan Dwi Irianto yang telah ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor.

Ketum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya akan mengambil keputusan terkait nasib status kedua anggota tersebut dalam Kongres PSSI 2019. Kongres tersebut direncanakan digelar pada 20 Januari di Bali.

“Statusnya sebagai anggota PSSI masih. Ada di statuta PSSI hal itu. Jadi semua keputusan termasuk status keanggotaan harus lewat kongres tahunan. Semua keputusan harus lewat kongres,” katanya saat rapat Exco di Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Edy juga minta kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawasi kasus pengaturan skor yang sedang menjadi isu hangat. Diakui memang tidak mudah untuk membongkar siapa dalang di balik pengaturan skor tersebut. Tetapi ia menyatakan optimistis bisa terungkap.

BACA JUGA: Ketum PSSI Edy Rahmayadi Apresiasi Kinerja Satgas Antimafia Bola

Apresiasi Kinerja Polisi

“Saya apresiasi untuk polisi. Kami akan bersama-sama untuk mengawal 240 laporan kasus pengaturan skor yang diterima pihak Satgas itu sehingga bisa kami selesaikan. Ke depan 2019 bisa selesai dan PSSI murni lahir menjadi handal,” ujar Edy.

Sementara itu, anggota Exco PSSI Bidang Hukum Gusti Randa mengatakan, untuk sementara status Johar dan Dwi sebagai anggota PSSI dinonaktifkan.

“Iya kalau Pak Johar selaku anggota Exco kita nonaktifkan. Nanti silakan komdis bersidang terhadap Pak Johar. Sidang bisa hadir atau absen, lalu diputuskan seperti apa. Mengenai Pak Dwi juga seperti itu. Nanti silakan Komdis bersidang terhadap Pak Johar lalu putusannya seperti apa. Persis seperti yang terjadi sama Pak Hidayat yang ada masalah dengan Madura FC,” kata Gusti Randa.

Meskipun demikian, PSSI akan memberikan bantuan hukum kepada Johar dan lainnya. Gusti meluruskan bahwa tindakan PSSI merupakan kewajaran dalam proses berorganisasi.

“Dalam konteks organisasi bilamana ada anggotanya terkena kasus hukum, bisa diberikan bantuan hukum dalam bentuk litigasi maupun non-litigasi. Bukan kita ingin menutupi sesuatu. Tapi semua organisasi seperti itu. Begitu inkrah, baru kami tahu dia terbukti melakukan kejahatan yang dimaksud. Kebetulan tadi (bantuan hukum) baru diputuskan. Saya nanti sebagai ketua tim koordinator bantuan hukum,” jelas dia.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment