6 Kali Gempa, Gunung Sinabung Status Awas

gunung sinabung status awas

Topmetro News – Gunung Sinabung status awas di Kabupaten Karo. Tercatat Gunung Sinabung status awas itu sudah 6 kali gempa 1 Februari 2019 kemarin. Warga diminta gar selalu waspada terhadap aktivitas gunung merapi itu.

Aktivitas Gunung Sinabung Status Awas Tercatat di PVMBG

Situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), melalui rekaman seismograf Gunung Sinabung diguncang 2 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tornillo, 1 kali gempa tektonik lokal, dan 2 kali gempa tektonik jauh.

“Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah utama berwarna putih tipis hingga tebal tinggi 300 meter dari puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat,” tulis PVMBG dalam situs resminya, sebagaimana Topmetro News dari spiritriau, Sabtu (2/2/2019).

PVMBG mengimbau bagi masyarakat atau pengunjung agar tidak beraktivitas di radius 3 kilometer hingga 7 kilometer.

“Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama saat terjadi hujan lebat,” ujar PVMBG.

Berita Terkait: GUNUNG SINABUNG MELETUS DI KARO

Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya, Gunung Sinabung meletus di Kabupaten Karo Senin pukul 09.53 WIB pada 19 Februari 2018 silam. Letusannya lebih besar dari erupsi sebelumnya.

Hal itu dikatakan M Nurul Saori, petugas Pengamat Gunung Sinabung di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Letusan pertama pukul 08.53 WIB cukup kuat sehingga memunculkan semburan awan panas hingga 5.000 meter lebih, lalu disusul beberapa erupsi dengan intensitas lebih rendah menurut Nurul.

“Alat ukur kita sempat error karena cukup tinggi,” kata Nurul mengenai letusan pertama Gunung Sinabung.

Semburan awan panas akibat erupsi gunung api tersebut menyebar hingga 4,9 km ke arah selatan dan 3,5 km ke arah timur dan tenggara gunung. Sementara debu vulkaniknya terbang ke arah dan barat sesuai arah tiupan angin saat itu.

Reporter: JEREMI TARAN

Related posts

Leave a Comment