Heboh..!!! Anak Sapi Berkepala Dua Lahir di Riau dan Solo

sapi berkepala dua

Topmetro News – Sapi berkepala dua lahir di Desa Demangan, Kecamatan Sambi. Tak pelak lagi warga Dukuh Kebonduren mendadak gempar. Pasalnya seekor anak sapi berkepala dua lahir, Sabtu (2/1/2019) sore. Belakangan, sapi itu diketahui milik Ngateman (55).

Sapi Berkepala Dua, Lahirnya Dibantu Mantri Hewan

Monitoring wartawan, masing-masing kepala memiliki organ lengkap. Organ dimaksud meliputi dua mata, satu hidung dan satu mulut. Namun uniknya, anak sapi itu memiliki 3 telinga.

“Ya, telinganya yang tengah hanya satu. Melahirkan juga harus dibantu mantri sapi (dokter hewan). Ini anakan kedelapan. Sebelum-sebelumya normal semua. Ya baru ini yang kepalanya dua,” kata pemilik sapi seperti dikutip Topmetro.News dari Jawa Pos Radar Solo.

Fenomena anak sapi berkepala dua inio cepat menyebar luas. Puluhan warga silih berganti melihat.

Emo (38), warga Dukuh Sendangsari, Desa Demangan, Kecamatan Sambi misalnya. Dia dan kedua anaknya penasaran dengan anak sapi berkepala dua ini.

“Tenyata benar. Ada anak sapi kepalanya dua.”

sapi berkepala dua di riau
Sapi berkepala dua pun lahir di Riau. foto: antara

Di Riau Diberi Nama Bujang dan Embut

Sementara itu, anak sapi jantan terlahir juga dengan kondisi kepala dua di Kabupaten Indragiri Hulu. Oleh pemiliknya dinamai Bujang dan Embut.

“Saya kasih nama satu kepala Bujang, dan kepala satunya lagi Embut,” kata Ilham, pemilik sapi berkepala dua itu, seperti disiarkan Antara.

Proses Kelahiran Selama 6 Jam

Ilham (55), yang tinggal di Desa Alang Kepayang, Kecamatan Rengat Barat, menuturkan anak sapi jantan berkepala dua itu merupakan anak ketiga dari induk sapi peliharaannya.

Sapi berkepala dua itu lahir Sabtu (14/7/2018). Proses kelahirannya berlangsung enam jam lebih, dari pukul 10.00 WIB hingga 16.30 WIB.

Lahir Jantan dan Betina

Bagian tubuh anak sapi itu normal, kakinya empat. Namun anak sapi itu punya dua kepala yang dempet dengan satu leher, dua otak, dua telinga, empat mata, dua hidung dan mulutnya ada dua.

Ilham menjelaskan nama Bujang digunakan untuk menandai bahwa sapi itu jantan. Sementara nama Embut untuk kepala lainnya, merupakan kata dalam bahasa setempat yang artinya membawa hal baik dan barokah.

Ia berharap sapi berkepala dua tersebut bisa terus hidup dan tumbuh dengan sehat.

“Saya akan terus pelihara, tidak akan dijual. Semoga sapi ini bisa membawa barokah untuk keluarga saya,” katanya.

Petugas peternakan lapangan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kecamatan Rengat Barat, Jebul Suharto, yang membantu penanganan kesehatan anak sapi itu mengatakan, anak sapi berkepala dua itu diperkirakan memiliki bobot sekitar 13-15 kilogram.

Dia mengaku indra penglihatan, penciuman dan mulut anak sapi itu sejauh ini masih normal.

Empat mata di dua kepala sapi itu merespons saat disorot cahaya.

“Lucunya kalau kita beri minum ke satu mulut, sapi di kepala yang satunya lagi minta minum juga.”

Reporter: JEREMI TARAN

Related posts

Leave a Comment