Sukuk Tabungan ST 003, Kontribusi dan Partisipasi untuk Pembangunan Nasional

sukuk tabungan

Topmetro.News – Tahun 2019, APBN menargetkan defisit anggaran sebesar Rp 296,0 triliun dan untuk menutup defisit ini diperlukan pembiayaan anggaran sebesar Rp 296, 0 triliun atau turun 5,8 persen dari outlook APBN tahun 2018.

Penerimaan Kembali Investasi

Supaya dipahami, pembiayaan anggaran merupakan semua penerimaan negara dalam tahun tertentu yang akan diterima kembali.

Penerimaan dalam kaitan dengan pembiayaan antara lain berupa penarikan utang, pengelolaan hasil aset, penerimaan cicilan pengembalian pemberian pinjaman, atau penerimaan kembali investasi.

Sementara itu, yang dimaksud pengeluaran dalam kaitannya dengan pembiayaan anggaran antara lain berupa pembiayaan investasi, kewajiban penjaminan, pembayaran cicilan pokok utang, atau pemberian pinjaman. Pembayaran kembali atau penerimaan kembali itu dapat terjadi baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan dalam struktur APBN ini sebenarnya banyak tidak dipahami oleh masyarakat kita. Tetapi bila disebutkan dengan utang pemerintah baru mulai banyak yang tertarik, apalagi sekarang dikaitkan dengan kondisi ekonomi politik saat ini.

Bila mau ditelusuri dalam pembiayaan ada pembiayaan investasi, kewajiban penjaminan, pembiayaan utang, pemberian pinjaman kepada BUMN Pemda dan pembiayaan lainnya. Masyarakat awam lebih memahami pembiayaan hanya sekadar utang yang dipikirkan akan memberatkan beban negara padahal pembiayaan investasi juga yang sangat penting dilakukan pemerintah dalam usaha mengarahkan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Pembiayaan utang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman. Bila berbicara mengenai utang sendiri masyarakat umum saat ini banyak berpikir pada utang yang berasal dari pinjaman luar negeri padahal selain utang luar negeri ada juga pinjaman dalam negeri.

Pinjaman luar negeri saat ini memiliki peran penting untuk menutup defisit APBN bersama dengan SBN. Pinjaman luar negeri memiliki risiko lebih tinggi daripada sumber pembiayaan lain oleh karena itu pemerintah telah berupaya untuk menurunkan porsi pinjaman luar negeri dengan mengutamakan pembiayaan yang bersumber dari SBN dan pinjaman dalam negeri yang berdenominasi rupiah.

Salah satu yang pembiayaan yang digenjot melalui Surat Berharga Negara (SBN).

Tutup Kekurangan Kas Jangka Pendek

Periode 2013 – 2017, rata-rata realisasi SBN neto sebesar 100,1 persen dari pembiayaan utang. SBN memiliki peran sangat penting untuk menutup defisit APBN.

SBN juga berfungsi menutup kekurangan kas jangka pendek dimana selisih kas muncul pada saat negara yang tersedia tidak mencukupi untuk membiayai pengeluaran belanja yang tidak bisa ditunda. Kondisi ini terjadi belum tentu karena anggaran negara defisit, hanya saja penerimaan (pajak, cukai, dll) belum sepenuhnya masuk ke kas negara. Selisih kas ini biasanya ditalangi melalui penerbitan SBN jangka pendek dengan tenor dibawah satu tahun. Selain itu, SBN juga berkontribusi utama dalam membiayai investasi.

SBN terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Konvensional atau Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau disebut juga Sukuk Negara. Dasar hukum SUN diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang SUN dan untuk SBSN diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2008.

Penawaran Sukuk Dibuka Februari 2019

Untuk Sukuk dibuka penawarannya pada Februari 2019 ini akan ditawarkan mulai satu sampai dengan tanggal dua puluh Februari 2019. Sukuk yang ditawarkan pada februari ini adalah Sukuk Tabungan ST-003.

Sukuk tabungan atau Sukuk Negara Tabungan adalah sebuah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh pemerintah kepada individu warga negara Indonesia, sebagai tabungan investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.

Sukuk Tabungan Prinsip Syariah

Sukuk tabungan dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jadi ini merupakan sebuah wujud investasi syariah dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia bagi seluruh warga negara Indonesia yang berminat.

Keuntungan berinvestasi pada sukuk tabungan ini adalah pokok dan imbalan dijamin negara, tingkat imbalan kompetitif dimana lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN, Imbalan dibayar tiap bulan, kemudahan akses transaksi melalui sistem elektronik (online), akses investasi yang sesuai prinsip syariah, mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan lainnya.

Soal Investasi Syariah

Investasi syariah tentu sangat cocok bagi Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dimana mulai timbulnya kesadaran di kalangan penduduk beragama islam untuk berinvestasi yang bersih dari hal-hal yang haram seperti riba dan gharar.

Sukuk tabungan akan dikelola dengan prinsip syariah dan dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat barang milik negara untuk disewakan kepada pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada pemerintah. Imbalan berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.

Melalui investasi sukuk tabungan ini, pemerintah menawarkan kesempatan secara langsung kepada warga negara indonesia untuk mendukung pembangunan nasional karena ini terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia.

Hasil investasi sukuk tabungan akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang menjadi investasi untuk merekatkan jalinan kebangsaan menuju bangsa yang mandiri.

Jadi inilah kesempatan kita untuk berkontribusi kepada pembangunan nasional. Dengan berpartisipasi pada pembelian sukuk tabungan maka anda sudah ikut berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia selain anda mendapatkan keuntungan dari investasi yang anda berikan.

Jadi bila kita masih melihat pada media sosial begitu banyak perdebatan mengenai utang negara yang ujung-ujungnya tidak bisa memberikan solusi dari mana pembiayaan investasi infrastruktur.

Bangun Indonesia Beli Sukuk Tabungan

Inilah saatnya bahu membahu membangun Indonesia dengan kontribusi membeli sukuk tabungan sekaligus dapat memperoleh imbal hasil bagi investornya. Apalagi bagi investor yang muslim tentunya menjadi tenang karena investasi ini dikelola secara syariah yang insya Allah menghasilkan keberkahan bagi dirinya dan bangsa Indonesia.

Penulis Artikel: Taufiq Akbar Siregar S.E.
Pegawai Kementerian Keuangan Republik Indonesia

CURICULUM VITAE PENULIS:

Nama : Taufiq Akbar Siregar, S.E.
Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 1 Juli 1987
Alamat : Jalan M. Idris Gg. Ampera No. 10, Medan
No Handphone : 0813 19 844 825
email : akbarlegenda87@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN:

• D III Spesialisasi Kebendaharaan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
• S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara (USU)

RIWAYAT PEKERJAAN:

• PNS Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Balai Diklat Keuangan Medan. (2009 s.d. Sekarang)
• Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN (2014-2017)
• Pengajar Diklat pada Balai Diklat Keuangan Medan (2013 – sekarang)

PENGALAMAN ORGANISASI: 

• Ikatan Mahasiswa Muslim Sumatera Utara (IMMSU) STAN

MINAT: 

Traveling, Kuliner dan Ekonomi

Related posts

Leave a Comment