topmetro.news – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat memberikan saran kepadanya supaya menunda kunjungan kerja ke Sibolga. Kapolri memberikan saran itu dengan pertimbangan keamanan, mengingat ledakan bom bunuh diri yang baru saja terjadi.
“Larangan yang diberikan Kapolri saya tolak. Ke Afganistan saja meski sempat dilarang juga saya tolak. Tidak. Pokoknya saya mau ketemu rakyat saya. Masak saya takut ke Sibolga,” ujar Jokowi saat melakukan pertemuan dengan tokoh agama di Hotel Wisata Indah Sibolga, Sumut, Minggu (17/3/2019).
Kedatangan Jokowi ke Sibolga disambut ribuan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi pemuda maupun elemen lainnya. Jokowi mengaku sangat terkejut saat mendapatkan laporan kejadian ledakan bom di Sibolga pada Rabu (13/3/2019) dini hari. Apalagi, selama ini Sibolga dikenal sebagai daerah aman, rukun dan damai.
“Untuk ke depannya, kita harus mewaspadainya dan lebih berhati-hati. Kita semua dan masyarakat harus membangun komunikasi dengan tetangga dan keluarga. Jika ada melihat anggota keluarga yang berubah maka sebaiknya segera dilaporkan ke aparat. Kita harus peduli dan kejadian seperti ini agar jangan terulang lagi,” sebutnya.
BACA JUGA | Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Sibolga
Lokasi Ledakan Bom
Sebelumnya, Jokowi juga mengunjungi lokasi ledakan bom di Jalan Cendrawasih Sibolga. Tanpa mengenal rasa takut meski lokasi kejadian belum dapat dipastikan aman, Jokowi langsung berbaur dengan masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan akibat ledakan bom secara berkali-kali. Jokowi prihatin menyikapi kejadian tersebut.
“Saya perintahkan menteri sosial untuk turun menyalurkan bantuan. Untuk hari ini, saya sedikit memberikan bantuan. Saya perintahkan Dandim, Kodim dan Korem untuk membantu warga. Sehingga, rumah yang rusak segera diperbaiki dan masyarakat bisa menempatinya kembali,” katanya.
Menurutnya, besaran bantuan yang akan diberikan itu senilai Rp1.451.000.000. Jumlah itu dengan rincian untuk rumah warga yang ruaak berat dibantu Rp25 juta. Sementara itu, rumah warga yang mengalami rusak ringan mendapatkan bantuan mulai dari Rp3 juta – Rp5 juta.
Sementara itu, Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk menyampaikan, akibat dari ledakan bom, sebanyak 171 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami dampak kerusakan. Baik berat, sedang, dan ringan serta 151 rumah hancur.
sumber | beritasatu.com