Rudal S-500 Rusia Jadi Ancaman Serius Amerika serikat

rudal S-500

topmetro.news – Setelah sukses dengan uji coba Rudal S-400, kini rusia membuat kejutan lagi dengan pembuatan rudal S-500. Hal ini tentu akan membuat gusar Amerika, karena rudal tersebut di klaim lebih canggih dari versi sebelumnya.

Bukti kesuksesan S-400 tersebut dinyatakan setelah pasukan roket PLA (PLARF) sukses melucurkan rudal s-400 pada uji tembak kedua Desember tahun lalu, sebagaimana dikutip oleh kantor berita TSS pada 10 Januari.

“Rudal 48N6E ditembak dari peluncur sistem, menghantam target aerodinamis (Mensimulasi sebuah pesawat terbang) dengan kecepatan 600 meter/detik atau sekita 1.7 Mch” katanya. Dilaporkan target dicegat pada jarak 250 kilometer.

rudal S-500

Dengan uji coba terakhir tersebut, china berhasil membuktikan bahwa Rudal S-400 rusia memang canggih, keefektifan rudal S-400 mendapat nilai tinggi dari pimpinan Kementerian Pertahanan Tiongkok.

Pentagon Tidak Dapat Berbuat Apa-apa

Kehadiran rudal S-300 dan S-400 sudah cukup mengkhawatirkan apalagi ditambah dengan rudal S-500, tentunya akan menjadi tantangan terberat di pihak Amerika terhadap pesawat tempur F-22, F-35 dan pembom B-2 miliknya yang akan melintas dan melakukan penyerangan

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dave Majumbar dalam tulisannya di National Interest yang menyatakan, pesawat tempur siluman terbaik di gudang Pentagon tidak akan dapat berbuat banyak selama ada S-500 Rusia. Hal itulah, yang menurutnya, membuat Pentagon khawatir.

”Memang, beberapa senjata baru (Rusia) seperti S-500 begitu mampu membuat banyak pejabat pertahanan AS khawatir, bahwa pesawat tempur bahkan siluman seperti F-22, F-35 dan B-2 mungkin memiliki masalah untuk mengatasi mereka(Rusia),” tulis Dave Majumdar.

Sistem Rudal S-500 Anti Pesawat dan Balistik

S-500 adalah sistem rudal anti-pesawat dan anti-balistik jarak jauh baru, yang sedang dikembangkan di Rusia. Pengembangan sistem pertahanan udara ini dimulai pada tahun 2002. Sistem ini disebut juga sebagai Prometey (Prometheus) dan Triumfator-M.

Pengujian prototipe diharapkan akan dimulai pada tahun 2015. Produksi sistem pertahanan udara S-500 dilaporkan sudah dimulai pada tahun 2017. Rencananya akan diterjunkan pada tahun 2020. Rusia berencana untuk mengirim sepuluh batalyon rudal S-500.

S-500 bukan merupakan upgrade dari S-400, melainkan sebuah desain baru. S-500 ini menggunakan banyak teknologi baru dan lebih unggul dari S-400. Rudal tersebut dirancang untuk mencegat rudal balistik dengan jangkauan 500-600 km (lebih dari 370 mil). Rudal tersebut dapat mencapai target pada ketinggian 40 km.

Miliki Jangkauan 600 km

Menurut beberapa informasi yang diperoleh, S-500, yang dirancang oleh Almaz Antey, sistem ini secara bersamaan dapat mencegat hingga sepuluh rudal balistik dan hipersonik yang melesat dengan kecepatan 7 kilometer per detik. S-500 Promety juga mampu menembak target pada ketinggian hingga 200 km.

Beberapa sumber melaporkan, bahwa sistem S-500 dapat mendeteksi rudal balistik pada rentang 2.000 km dan hulu ledak rudal balistik pada kisaran 1.300 km. Sistem ini dapat mengalahkan rudal balistik sebelum hulu ledaknya kembali memasuki atmosfer.

Mampu Melacak 5-20 Target

Rudal ini menurut beberapa sumber diklaim mampu melacak 5-20 target balistik dan dapat mencegat hingga 5-10 target balistik secara bersamaan. Rudal tersebut juga dapat mengalahkan rudal balistik yang melaju dengan kecepatan 5-7 kilometer per detik. Dilaporkan bahwa sistem pertahanan udara ini juga dapat menargetkan satelit orbit rendah.

S-500 direncanakan akan melindungi Moskow dan daerah di sekitarnya, untuk menggantikan sistem rudal anti-balistik A-135 saat ini. Rudal S-500 hanya akan digunakan untuk melawan target yang paling penting, seperti rudal balistik antarbenua, AWACS dan pesawat pengacau.

rudal S-500

Selain dapat menghancurkan satelit yang melayang diorbit rendah, S- 500 tersebut juga mampu mencegat pesawat tempur, pembom dan UAV., pesawat ruang angkasa serta persenjataan diluar orbit.

Sistem pertahanan S-500 akan membawa berbagai macam rudal. Rudal-rudal tersebut memiliki berbagai jarak dan akan digunakan melawan target yang berbeda. Pada tahun 2009 sebuah rudal pertahanan udara jarak jauh 40N6 siap untuk diuji.

Dapat Diluncurkan Dalam 10 Menit

Sistem ini memiliki waktu reaksi singkat. Dilaporkan bahwa S-500 dapat meluncurkan rudal dalam waktu 10 menit dari perjalanan. Juga dapat dianggap sebagai sistem yang dapat bertahan, karena setelah meluncurkan misil-misilnya, ia dapat secara singkat dipekerjakan kembali.

Perbedaan utama antara S-500 dan semua sistem asing serupa adalah pada target yang yang telah ditentukan, untuk S-500 dapat diarahkan hingga kisaran 360 derajatnya. Sedangkan untuk rudal MIM-104 Patriot Amerika, hanya dapat menyasar target ke arah yang telah ditentukan pada sudut 180 derajat. waktu yang dibutuhkan sekitar setengah jam bagi operator untuk mengerahkan peluncur Patriot serta menempatkannya dalam posisi menembak.

Besifat Mobile

Rudal S-500 bersifat mobile. Semua peralatan akan dibawa oleh truk dengan mobilitas tinggi dan berat. Rudal tersebut kemungkinan akan dibawa dan diluncurkan dari truk BAZ-69096 dengan konfigurasi 10×10. Dua pos komando direncanakan akan didasarkan pada truk BAZ-69092-12 6×6.

Sedangkan untuk Radar akuisisi dan manajemen pertempuran direncanakan akan ditarik oleh truk traktor BAZ-6403.01 8×8. Radar akuisisi lainnya direncanakan akan dipasang pada sasis BAZ-69096 10×10. Untuk Radar keterlibatan multi-mode rencananya akan dipasang pada truk BAZ-6909-022 8×8. Radar keterlibatan rudal anti-balistik rencananya akan dipasang pada sasis BAZ-69096 10×10. Semua kendaraan ini memiliki mobilitas lintas negara yang baik.

Penulis | Herryansyah

Sumber | militarytoday.com

Related posts

Leave a Comment