Hashim Sebut Luhut Akan Bertemu Prabowo

pertemuan Prabowo dan Luhut

topmetro.news – Hashim Djojohadikusumo membenarkan adanya rencana pertemuan Prabowo dan Luhut Pandjaitan.

Dia mengatakan, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, akan menerima Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusan Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo (Jokowi), pada Minggu (20/4/2019).

“Luhut Pandjaitan akan bertemu Prabowo. Saya dengar besok (Minggu, 21/4/2019),” kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).

Hashim mengatakan, pertemuan keduanya akan berlangsung di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta pada Minggu (21/4/2019). Namun, Hashim enggan menjelaskan secara rinci isi pertemuan keduanya dan meminta awak media menanyakan kepada Luhut.

“Tanya kepada Pak Luhut. Saya tidak tahu isi pertemuan itu apa saja,” ujar Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

BACA | Pemenang Pilpres 2019 Ditentukan Suara Terbanyak

Indikasi Kecurangan Pilpres

Selain rencana pertemuan Prabowo dan Luhut, Hashim juga mengklaim penemuan ribuan indikasi kecurangan pemilu di berbagai daerah di Indonesia. Tim advokasi BPN telah melayangkan laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Data yang sudah masuk ada 1.200 kasus yang mencerminkan indikasi kecurangan. Ini kami laporkan ke Bawaslu dan pihak-pihak lain,” kata Hashim Djojohadikusumo.

Hashim mengatakan dugaan kecurangan pemilu ditemukan di tingkat TPS. Baik dalam proses pemungutan suara dan penghitungan suara. “Ada kertas suara digotong ke tempat yang tidak representatif. Ada petugas KPPS nyoblos sendiri kertas suara hingga muncul angka yang fantastis,” jelas Hashim.

Karenanya, lanjut Hashim, BPN Prabowo-Sandi mendorong KPU dan Bawaslu untuk ambil langkah tegas untuk menciptakan pemilihan yang jujur dan adil. “Kami menghargai segala kerja keras yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu. Kami yakin KPU dan Bawaslu terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Serta menjunjung tinggi sumpah jabatan untuk menegakkan demokrasi di Indonesia,” ucap Hashim.

Sementara itu, Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said, mengatakan dugaan kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019 sangat menghawatirkan. Menurut Sudirman, kecurangan bisa membahayakan demokrasi.

“Jadi kecurangan ini menjadi warning, bahwa jangan sampai bangsa ini jatuh kepada proses menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan,” kata Sudirman Said.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment