Bom Sri Lanka, Media Sosial Diblokir

serangan bom

topmetro.news – Serangan bom yang menewaskan lebih dari 200 orang di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019), membuat pihak pemerintah memblokir sebagian besar media sosial. Seperti diketahui oleh lembaga The NetBloks, pemblokiran tersebut dilakukan pada sebagian besar media sosial. Seperti Facebook, YouTube, WhatsApp, dan Instagram.

Pemerintah Sri Lanka menyatakan bahwa pemblokiran media sosial dilakukan agar tidak terjadi penyebaran informasi hoax dan membuat tensi di negara tersebut meninggi. Ini dilakukan sampai penyelidikan terhadap serangan bom tersebut selesai dilakukan.

Menurut Direktur NetBlocks Alp Toker, penutupan akses terhadap media sosial sering kali tidak efektif. Penutupan itu justru bisa menimbulkan kekosongan informasi yang bisa dieksploitasi. Menurut NetBlocks, Pemerintah Sri Lanka juga memblokir akses ke aplikasi pesan.

Dalam pernyataan terpisah, Facebook mengatakan, bahwa masyarakat bergantung kepada layanan mereka untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat dan berupaya untuk menjaga tersedianya layanan mereka di negara tersebut.

BACA JUGA | 35 WNA, Korban Ledakan Bom Sri Lanka Capai 160

Kutuk Serangan Bom

ledakan bom
Setidaknya enam ledakan dilaporkan dari tiga gereja pada Minggu Paskah (21/4/2019) | beritasatu.com

Sementara itu, Paus Fransiskus mengutuk serangan bom yang menewaskan ratusan orang di tiga gereja dan empat hotel di Sri Lanka. Paus menyebutnya sebagai aksi kekerasan yang bengis. Apalagi, warga Kristen yang menjadi sasaran, tengah merayakan Paskah.

Ledakan-ledakan tersebut, yang dikatakan oleh para pejabat rumah sakit dan kepolisian melukai lebih 400 orang, dilancarkan setelah suasana relatif tenang dari serangan-serangan bom besar sejak akhir perang saudara 10 tahun lalu.

“Saya merasa sedih dan perih setelah menerima kabar tentang serangan-serangan tersebut yang terjadi hari ini, Paskah, membawa duka cita dan pedih ke gereja-gereja dan tempat-tempat lain saat orang-orang berkumpul di Sri Lanka,” kata Paus Fransiskus kepada puluhan ribu orang di Alun-alun Santo Petrus, Minggu (21/4/2019).

“Saya ingin sampaikan kedekatan yang penuh kasih sayang saya kepada masyarakat Kristen, yang diserang selagi beribadah. Dan kepada semua korban dari kekerasan bengis itu,” kata Paus Fransiskus yang mengunjungi Sri Lanka pada 2015.

“Saya berdoa kepada mereka yang telah meninggal secara tragis. Dan berdoa bagi yang luka-luka dan bagi semua yang menderita akibat peristiwa dramatis ini,” kata Paus.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment