Warga Serahkan Senjata Laras Panjang AK 56 Kepada Polisi

TOPMETRO.NEWS – Polres Pidie, Provinsi Aceh, gelar Press Conference penyerahan senjata laras panjang jenis AK 56 sisa konflik Aceh beserta 27 (dua puluh tujuh) amunisi Aktif dan 1 (satu) Buah Magazine, pada Rabu (29/3) sekira pukul 11.30 Wib di Posko Media Center Mapolres Pidie. Penyerahan dilakukan oleh warga Kecamatan Kembang Tanjung Kecamatan Kembang Tanjung Kab. Pidie.

Kegiatan tersebut di buka oleh Kapolres Pidie AKBP M. Ali Kadhafi, SIK didampingi oleh Waka Polres Pidie Kompol Tirta Nur Alam, SE, Kabag Ops Polres Pidie Kompol Apriadi, S.Sos, MM,  dan dihadiri oleh para rekan – rekan media cetak dan elektronik dari berbagai daerah.

Dalam jumpa pers yang digelar sekitar 1 jam lebih tersebut, mantan Kapolres Bireuen menjelaskan awal mula penyerahan yang dilakukan secara sukarela oleh warga Kecamatan Kembang Tanjung kepada Kasat Resnarkoba Polres Pidie AKP Raja Aminuddin Harahap, S.Sos setelah lebih kurang 2 bulan lamanya melakukan penggalangan di Kecamatan tersebut.

Berkat kesabaran dan pendekatan dengan warga sekitar, akhirnya pada Senin (27/03) sekira pukul 17.15 Wib, AKP Raja Aminuddin Harahap, S.Sos menjumpai salah seorang warga Kecamatan Kembang Tanjung Kab.Pidie di pinggir jalan tepatnya di Kecamatan Kembang Tanjung Kab.Pidie.

Saat menemui salah seorang warga Kecamatan Kembang Tanjung Kab.Pidie sebut saja si AGAM, secara sukarela menyerahkan senjata api sisa konflik aceh tersebut, kemudian setelah senjata tersebut di serahkannya ia pun langsung pamit dan meninggalkan lokasi.

Kapolres Pidie AKBP M. Ali Kadhafi, SIK saat jumpa pers di posko Media Center Mapolres Pidie mengatakan, penyerahan senjata api beserat 27 (dua puluh tujuh) peluru aktif dan satu magazine tersebut dilakukan oleh warga kembang tanjung dilakukan secara sukarela dan tidak ada kaitannya dengan politik.

“begitu juga dengan aksi penembakan yang selama ini terjadi di Kabupaten Pidie, penyerahan senjata ini dilakukan dengan sukarela ,kemungkinan senjata ini sisa koflik aceh dan bukan senjata yang dipergunakan untuk melakukan teror atau ancaman yang terjadi di Kab.Pidie akhir – akhir ini,”sebut M. Ali. (TMD/025)

Related posts

Leave a Comment