Pendapatan Pertamina Tembus Rp 825 T, Laba Rp 35 T

pendapatan pertamina

Topmetro.News – Pendapatan Pertamina tercatat tembus Rp 825 triliun, sedang keuntungan perusahaan plat merah ini dilaporkan Rp 35,99 triliun pada 2018. Pendapatan dan laba itu ditopang dari pendapatan sektor hulu seiring kenaikan harga minyak atau Indonesian crude price (ICP). Sementara laba Pertamina melonjak signifikan jika dibandingkan dengan semester pertama pada 2018 yang hanya Rp 5 triliun.

Pendapatan Pertamina Dipengaruhi Peningkatan ICP

Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Pertamina menyatakan lonjakan tersebut disebabkan peningkatan ICP yang mencapai puncaknya pada triwulan ketiga 2018.

”Kurs juga mengalami penurunan. Puncaknya pada awal triwulan keempat, sekitar September,” terangnya di Kementerian BUMN, Jumat (31/5/2019) seperti disiarkan jaringan pemberitaan JPNN.

Dia menyatakan, pendapatan perseroan pada 2018 utamanya dikontribusi kenaikan penjualan dalam negeri seperti minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak.

”Total pendapatan Pertamina selama 2018 mencapai 57,934 miliar Dolar AS atau Rp 825,327 triliun,” ujar eks Dirut PT Garuda Indonesia itu.

Salurkan BBM Satu Harga

Sampai 31 Desember 2018, kata dia, Pertamina berhasil melaksanakan penyaluran BBM satu harga sebanyak 123 titik di daerah 3T Indonesia.

Untuk penugasan BBM satu harga, Pertamina mendapatkan kompensasi penggantian biaya ongkos angkut dari pemerintah.

Utang Pemerintah

Utang pemerintah ini mencapai 2,92 miliar Dolar AS atau setara Rp 41,6 triliun.

Pertamina pun dilaporkan mampu meningkatkan tambahan cadangan migas pada 2018 yang mencapai 426,25 million barrels of oil equivalent (MMBOE) atau 36 persen lebih tinggi daripada realisasi pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN menyebut, penyampaian laporan keuangan Pertamina yang mengalami keterlambatan ini disebabkan berkurangnya nilai perseroan dari aspek administrasi.

”Sesuai ketentuan menteri keuangan dan BUMN, laporan keuangan seharusnya dilakukan Februari.” imbuhnya.

baca juga | PERTAMINA SIAPKAN JALUR DISTRIBUSI ALTERNATIF BBM LEBARAN

Seperti dilaporkan Topmetro.News sebelumnya, agar tetap menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018, PT Pertamina menyiapkan jalur distribusi alternatif. Untuk Manajemen PT Pertamina Marketing Operation Region atau MOR I, disiapkan jalur distribusi alternatif agar manajemen tidak kewalahan mendistribusikannya saat terjadi hal-hal yang tidak diingini seperti bencana alam atau sejenisnya.

“Sudah dipersiapkan jalur distribusi alternatif mengantisipasi kalau ada bencana alam seperti jalan putus atau longsor di berbagai daerah Sumut,” ujar General Manager Pertamina MOR I, Joko Pitoyo di Medan, Selasa (29/5/2018) silam.

“Pertamina berharap tidak ada masalah dalam distribusi BBM khususnya untuk kebutuhan arus mudik dan balik Lebaran,” harapnya.

 

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment