Perahu Karet Terbalik, 2 Orang Tewas, 25 Hilang

Perahu karet terbalik

Topmetro.News – Perahu karet terbalik hingga mengakibatkan sedikitnya dua orang migran dilaporkan meninggal dunia. Tidak itu saja, akibat perahu karet terbalik ini, sekitar 25 orang lainnya dinyatakan hilang. Insiden ini terjadi lantaran perahu karet yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Libya barat, kata juru bicara penjaga pantai, Ayoub Qassem Minggu waktu setempat.

Perahu Karet Terbalik, Dievakuasi Penjaga Pantai

Menurutnya, sebanyak 73 migran dievakuasi patroli penjaga pantai sekitar 14 mil dari kota Qarabulli, sekitar 49 km timur ibu kota Tripoli.

Jasad seorang perempuan dan seorang anak berhasil ditemukan, tambahnya.

Korban Para Migran

Para migran yang terdiri atas 40 pria, 25 perempuan dan delapan anak-anak berasal dari Sudan, Kenya, Pantai Gading serta Nigeria.

“Sebuah perahu karet rusak ditemukan tanpa mesin dan membawa serta puluhan migran ilegal,” kata Qassem sebagaimana disiarkan antaranews.

Menurut Badan Migrasi PBB IOM, sebanyak 2.297 migran meninggal atau hilang di Laut Mediterania tahun lalu dari total 116.959 orang yang tiba di Eropa melalui jalur laut.

Pantai barat Libya menjadi titik keberangkatan utama bagi para imigran saat penyelundup memanfaatkan kekisruhan negara tersebut sejak tergulingnya Muammar Gaddafi pada 2011.

baca juga | KELEBIHAN MUATAN, KAPAL PENUMPANG TERBALIK, 20 ORANG TEWAS

Seperti disiarkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, sebuah kapal yang penuh dengan buruh dilaporkan terbalik di Sungai Yamuna di India utara, Kamis (14/9/2017). Akibat peristiwa itu sedikitnya 20 orang tewas.

Hakim di Baghpat, Negara bagian Uttar Pradesh, Dharam Pal Singh mengatakan ada 20 mayat yang telah ditemukan.

“Tampaknya perahu itu penuh sesak di luar kapasitasnya,” kata dia.

“Kecelakaan terjadi pagi hari, itu kapal yang disewa secara pribadi dan membawa sekitar 50-55 orang,” ungkap Singh lagi.

Menurut dia, kasus kecelakaan kapal biasa terjadi di India, terutama karena over tonase (kelebihan muatan), perawatan yang buruk, dan perlengkapan keamanan yang minim.

Reporter | Jeremitaran

Related posts

Leave a Comment