PKS Yakin Gerindra tak Tergoda Tawaran Jabatan Menteri

jabatan menteri

topmetro.news – Politisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Mardani Ali Sera meyakini, Gerindra akan tetap solid dalam koalisi sekalipun ada tawaran jabatan menteri. Gerindra akan tetap kokoh bersama Koalisi Adil Makmur.

“Kami yakin Gerindra akan kokoh bersama Koalisi Adil Makmur,” ujar Mardani di Jakarta, Jumat (7/6/2019).

Mardani merespons wacana yang berkembang beberapa hari terakhir tentang kabar adanya tawaran jabatan menteri bagi Gerindra untuk Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 2019-2024.

“Kami yakin tawaran itu tidak akan diterima,” tegasnya.

BACA JUGA | BPN Persilakan AHY Jadi Menteri Jokowi

Tawaran Kursi Menteri

Sebelumnya ada kabar, bahwa TKN Jokowi-Ma’ruf tengah melakukan komunikasi politik kepada BPN Prabowo-Sandiaga. Termasuk isu jabatan menteri. Tujuannya agar partai besutan Prabowo Subianto itu bergabung ke pemerintahan.

“Mereka (sejumlah elite TKN) sudah dan sedang melakukan lobi politik agar Gerindra mau bergabung ke pemerintahan. Bahkan, dari berbagai informasi yang kami peroleh, kubu sebelah menawarkan kami kursi menteri,” kata seorang sumber, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2019) malam.

Sumber itu mengungkapkan, tujuan komunikasi politik yang dilakukan TKN adalah agar bersama-sama membangun pemerintahan yang solid untuk Indonesia. “Ya. Mereka ingin kami ikut bersama membangun Indonesia ke depan,” katanya.

Sumber itu melanjutkan, pasca-Pilpres 2019 lalu sejumlah elite TKN mengundang BPN untuk bertemu. Tak ketinggalan, ada isu pembahasan jabatan menteri dalam pertemuan dimaksud.

“Kami menanggapi undangan tersebut dan sampai saat ini kami menganggap positif. Namun kami juga memberikan sejumlah catatan. Bahwa bagaimanapun juga masukan dan kritik yang membangun tak mesti dari dalam pemerintahan,” ucapnya.

Fokus Gugatan di MK

Ditanyakan apakah penjajakan itu bakal berlanjut? Sumber mengungkapkan, pihaknya masih fokus pada gugatan yang bakal bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) minggu mendatang. “Saat ini kami fokus kepada MK. Pikiran koalisi kami tidak mau terpecah dengan penjajakan politik meski tujuan TKN positif dan kami sangat respect,” katanya.

Mengenai kabar ada dua anggota koalisi yang bakal merapat ke koalisi pemerintah, sumber itu menegaskan, pihaknya sudah mendengar ‘gorengan’ itu. “Ya kami tahu “gorengan’ itu. Dua partai disebut-sebut bakal merapat ke pemerintah. Namun sampai detik ini, kami pastikan solid di BPN,” katanya.

Sementara Jubir BPN Andre Rosiade berpendapat, komunikasi politik yang dilakukan PAN dan Partai Demokrat ke kubu petahana adalah hal biasa.

“Gerindra juga dibujuk agar bergabung ke koalisi pada periode kedua pemerintahannya. Namun, wajar dong, mereka berharap Demokrat dan PAN gabung ke mereka. Bahkan kita juga mendengar dari berbagai pihak. Pak Jokowi juga ingin mengajak Gerindra bergabung dalam pemerintahnya,” katanya, kepada wartawan, Kamis (6/6/2019).

Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketum PAN Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu disebut membahas kursi pimpinan parlemen sebagai bukti kuat. Selain itu, ia juga mengaku mendengar kemungkinan besar Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang akan dapat jabatan menteri.

“Kalau PAN dan PD ingin bergabung ya monggo itu hak mereka. Kami tidak ingin menghalang-halangi. Itu pilihan mereka. Setiap pilihan tentu ada konsekuensi ya,” kata dia.

Peluang Partai Gerindra

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyebut pihaknya membuka pintu bagi seluruh oposisi jika ingin merapat ke barisan koalisi pemerintah. Tidak hanya pada PAN dan Demokrat yang pascapilres mulai mesra dengan Koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Menurut Hasto, peluang Gerindra masuk dalam koalisi juga terbuka lebar. “Dengan Gerindra pun kita terbukti bisa kerja sama di parlemen. Karena mereka pasti tidak akan keluar dari parlemen. Mereka juga akan menggunakan kepercayaan (pemilih) yang diberikan kepada Gerindra,” kata Hasto, Senin (20/5/2019) lalu.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment