Muncul Dukungan Agar PDIP dan Gerindra Bersatu di Medan

Jumongkas Hutagaol

topmetro.news – Muncul dukungan, agar PDIP dan Partai Gerindra bersatu di Medan. Dukungan itu antara lain datang dari politisi senior, Jumongkas Hutagaol, sebagaimana disampaikannya ke topmetro.news, Rabu (3/7/2019).

Mantan Wakil Ketua DPD PDIP Sumut ini menyampaikan, ada beberapa alasan terkait keinginannya itu. “Terutama tentunya adalah, untuk rekonsiliasi demi persatuan. Dan saya berharap, agar Kota Medan memotorinya, pasca-Pilpres 2019 yang lumayan panas,” katanya.

Di samping itu, keinginan dimaksud diakuinya, termotivasi pernyataan menyejukkan dari Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, yang selalu mendorong agar PDIP dan Partai Gerindra bersatu untuk tingkat nasional.

“Saya sependapat dengan apa yang dikatakan Arief (Poyuono), bahwa sebenarnya antara PDIP dan Gerindra itu ibarat kakak dan adik. Saya juga sependapat, banyak pihak yang takut kalau PDIP dan Gerindra bersatu. Dan saya juga sependapat, bahwa karena ketakutan itu, banyak pihak yang ingin mengadu-domba Prabowo Subianto dengan Jokowi,” paparnya.

“Padahal, sebagaimana kita ketahui, bahwa sebenarnya hubungan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri sangat dekat secara pribadi. Dan inilah yang ingin kita turunkan sampai ke bawah, khususnya di Kota Medan,” sambung Jumongkas.

BACA JUGA | Pemerhati Bonapasogit Berharap Kepala Daerah Mampu Ikuti Irama Jokowi

Momen Pilkada Medan

Ketika ditanya secara spesifik, bagaimana wujud bersatunya PDIP dan Gerindra di Medan, Jumongkas dengan tegas mengatakan, melalui momen Pilkada Medan 2020. “Ya. Kita ingin wujudkan pada momen Pilkada Medan 2020 ini,” kata Jumongkas, seraya langsung menyebutkan nama Ir Akhyar Nasution dan H Ihwan Ritonga SE MM.

Menurut dia, untuk mewujudkan bersatunya ‘abang dan adik’ (PDIP dan Gerindra), bisa dimulai dari dua nama itu. “Saya melihat potensi keberhasilan sangat besar pada pasangan itu. Baik secara pribadi masing-masing, maupun dari dukungan partai,” kata figur yang pernah dihubung-hubungkan dengan kepengurusan Gerindra Sumut ini.

Jumongkas Hutagaol menyebut, bahwa dirinya sudah mengenal baik Akhyar Nasution sejak akhir tahun 1997, dimana PDIP saat itu masih bernama PDI. “Saya kenal baik. Dia berasal dari keluarga tulen pendukung PDIP sejak masih bernama PDI. Saya sudah kenal sejak dia masih aktif di PAC. Jadi saya kira, dari sudut ‘darah kepartaian’, dia sudah mengakar,” sebut Jumongkas.

Sementara dari sudut kinerja, Jumongkas juga mengapresiasi dengan baik. Dan menurutnya, apa yang sudah dilakukan Akhyar Nasution sebagai Wakil Walikota Medan sudah baik, dan harus diteruskan.

“Sebagai Wakil Walikota Medan dia sudah menunjukkan kinerjanya. Kita tahu bagaimana perannya dalam proses pembangunan di Kota Medan dan menurut saya harus berlanjut. Kalau sebagai wakil walikota saja dia sudah berkinerja baik, maka sudah pantas dia menjadi walikota mendatang,” katanya.

Evaluasi Kinerja Akhyar

Jumongkas Hutagaol pun mendukung pernyataan Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih untuk mengevaluasi kinerja Akhyar Nasution. “Tentu saja semua kinerja harus dievaluasi. Dan saya yakin, hasil evaluasi itu akan semakin mempertegas kelayakan Akhyar untuk melanjutkan kinerjanya di Pemko Medan,” katanya.

Sementara mengenai Ihwan Ritonga, menurut dia, setidaknya sudah nampak dari pencapaiannya di Pileg Kota Medan. Bahkan adanya usulan menjadi salah satu pimpinan di DPRD Medan, menurut Jumongkas, menunjukkan bahwa Ihwan punya kesan baik di kalangan politisi.

“Sehingga saya tidak ragu menyampaikan, bahwa Pasangan Akhar-Ihwan adalah duet potensial mempersatukan Kota Medan menuju kebersamaan dalam pembangunan. Duet yang bersemangat, enerjik, dan millenial, sesuai tuntutan jaman,” tutup Jumongkas.

Sebagaimana diketahui, PDIP dan Partai Gerindra sama-sama berhasil meraih 10 kursi di DPRD Medan. Sehingga, apabila kedua partai ini bersatu, maka diyakini akan menjadi sebuah kekuatan besar di Pilkada Medan 2020.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment