Alasan Tes IQ, Siswa-Siswi Baru SMP Tebingtinggi Dikutip Rp75 Ribu

tes IQ

topmetro.news – Siswa-siswi didik baru 2019 di hampir seluruh SMP negeri di Kota Tebingtinggi, mengikuti tes IQ. Namun untuk mengikuti kegiatan tes IQ itu, pihak sekolah melakukan pengutipan uang sebesar Rp75 ribu per siswa.

Akibatnya orangtua murid merasa resah, sebagaimana disampaikan salah seorang wali siswa, Kamis (25/7/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Tebingtinggi Drs H Pardamen Siregar MM, ketika dikonfirmasi wartawan melalui pesan WA, terkait adanya pengutipan uang sebesar Rp75 ribu untuk mengikuti tes IQ, yang dilakukan hampir seluruh SMP negeri yang ada di Tebingtinggi, mengaku tidak mengetahuinya.

“Dengan adanya pengutipan uang sebesar 75 ribu rupiah per siswa untuk mengikuti kegiatan tes IQ yang dilakukan pihak sekolah, pihak dari dinas pendidikan sendiri tidak ada mengetahui adanya pengutipan uang tersebut. Mengenai tes IQ itu sudah setiap tahun dilaksanakan. Tapi sudah saya sampaikan kepada kepsek jangan main paksakan. Sifatnya sukarela. Kalau tidak mampu tidak usah diikuti,” terang Pardamean Siregar.

Sedangkan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Shalan Ritonga SPd, yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 3 Tebingtinggi, saat akan ditemui wartawan di ruang kerjanya, tidak berada di tempat. Saat dikonfirmasi via SMS terkait pengutipan dimaksud, sampai berita ini diturunkan, Shalan Ritonga tidak menjawabnya.

Resahkan Orangtua

Menurut keterangan salah seorang wali murid berinisial NMS kepada wartawan, Kamis pagi (25/7/2019), adanya pengutipan uang sebesar Rp75 ribu untuk mengikuti tes IQ, membuat mereka selaku orangtua atau wali murid merasa resah dan terbebani.

“Karena untuk perlengkapan baju siswa baru saja pihak sekolah meminta uang sebesar Rp850 ribu per siswa. Seperti, rompi Rp78 ribu, batik Rp105 ribu, kaos/celana olahraga Rp165 ribu, baju Pramuka Rp195 ribu, baju koko Rp105 ribu, tali pinggang Rp53 ribu, topi Rp20 ribu, dasi Rp20 ribu, atribut sekolah Rp34 ribu, dan tes IQ Rp75 ribu,” paparnya.

Tingginya harga perlengkapan baju untuk siswa-siswi didik baru yang diminta pihak sekolah, kata dia, membuat para orangtua siswa-siswi merasa resah dan kecewa. “Apalagi kami sehari-harinya bekerja sebagai buruh, dengan gaji yang pas-pasan. Untuk bisa makan saja kami sudah bersyukur Bang. Apalagi untuk membiayai sekolah. Mana lah cukup dengan hasil yang pas-pasan,” ucap NMS.

Orangtua dan wali murid pun berharap kepada Pemko Tebingtinggi melalui kadis pendidikan, agar bisa turun ke lokasi. Kemudian menegur kepsek-kepsek yang seenaknya membuat peraturan sendiri. “Apalagi tanpa diketahui pihak dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi,” pintanya.

reporter | Erwan

Related posts

Leave a Comment