Penumpang Kejepit di Pintu, PT KAI Divre I Sumut Minta Maaf

KA Srilelawangsa

topmetro.news – PT KAI Divre I Sumut menyampaikan permohonan maaf sehubungan dengan beberapa penumpang terjepit saat sedang turun dari kereta api. Peristiwa itu terjadi di Stasiun Besar Medan, Senin (22/7/2019) lalu, saat penumpang Kereta Api Srilelawangsa dari Binjai tiba di stasiun itu.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang karena ada kejadian itu (penumpang terjepit). Kita sudah melakukan perawatan semaksimal mungkin tapi ada kejadian tak terduga,” kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut M Ilud Siregar kepada topmetro.news, Senin (29/7/2019).

Usia KA Srilelawangsa

Lucyana Siahaan dari Bagian Komersial Angkutan Penumpang PT KAI Divre I Sumut mengatakan, terjadinya penumpang terjepit pintu itu, adalah karena faktor usia gerbong (kereta api). Dan menurutnya, mereka sudah beberapa kali mengajukan, agar ada regenerasi untuk KA Srilelawangsa, namun belum terealisasi.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan, supaya bisa melakukan regenerasi Kereta Api Srilelawangsa. Karena usia kereta api itu memang sudah lanjut. Sukucadang juga sudah langka,” kata Lucyana.

Dia menambahkan, bahwa mereka tetap melakukan perawatan secara rutin terhadap kereta api yang akan dioperasikan. Bahkan untuk mendapatkan perawatan maksimal, ada kalanya, mereka menggunakan kereta api reguler dari rute lain untuk menggantikan kereta api ke Binjai tersebut.

Hal itu dilakukan selama KA Srilelawangsa masih dalam masa perawatan dan sebenarnya menambah ‘cost’. Namun, lanjutnya, karena faktor usia tadi, maka tetap saja terbuka kemungkinan terjadi hal di luar dugaan.

“Ibarat kita kalau sudah berusia lanjut, kalaupun dirawat di rumah sakit mewah, maka faktor usia akan tetap mempengaruhi,” katanya.

Mengenai kejadian penumpang terjepit itu, Lucyana mengatakan, bahwa yang jadi korban langsung diberikan perawatan. “Usai kejadian langsung diambil tindakan. Penumpang itu langsung dibawa ke klinik yang ada si stasiun dan mendapatkan perawatan hingga pulih,” kata wanita yang mengaku ada di lokasi saat kejadian tersebut.

Sedangkan kereta api dimaksud juga langsung masuk depo untuk pemeriksaan. Hal itu, kata Lucyana, untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang kembali.

M Ilud Siregar menambahkan, bahwa usia Kereta Api Srilelawangsa sudah mencapai 10 tahun. “Memang sudah saatnya dilakukan regenerasi. Karena suku cadang juga susah didapatkan. Sudah langka. Kereta api itu produksi tahun 2009. Suku cadang juga sudah sulit dicari,” katanya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengimbau kepada penumpang, untuk tidak buru buru saat akan naik dan turun dari kereta api. “Selain itu, mari kita utamakan orang yang sudah tua dan ibu hamil,” kata M Ilud Siregar.

Kronologi Kejadian

Sebagaimana diketahui, seorang ibu rumah tangga bersama balita yang sedang dalam gendongannya, terjepit saat hendak keluar dari dalam kereta api.

Menurut keterangan seorang ibu rumah tangga lainnya, saat itu KA Srilelawangsa dari Binjai itu sudah tiba di Stasiun Besar Medan. Ketika kereta sudah berhenti dan pintu gerbong terbuka, maka penumpang pun turun.

“Tapi tiba-tiba pintunya tertutup sendiri. Ibu itu pun terjepit bersama anaknya itu. Entah cedera atau tidak, kurang tahu saya. Tapi kemudian ibu dan anaknya itu segera dibawa ke dalam sebuah ruangan,” jelasnya.

Menurutnya, saat itu masinis sudah keluar. “Masinis sudah keluar. Masih ada kira-kira sepuluh orang penumpang yang turun. Tiba-tiba bunyi alarm pertanda pintu mau tutup dan langsung pintu tertutup. Biasanya, sampai kereta api mau berangkat lagi, baru ada alarm pintu mau tutup. Ini masih beberapa yang turun, tahu-tahu sudah bunyi alarm dan pintu langsung tertutup. Makanya ibu tadi pun nggak sempat menghindar dan terjepit,” urainya lagi.

“Saat ibu itu terjepit, saya dan penumpang lainnya pun berusaha menahan pintu. Alarm pun bunyi lagi, lalu pintu terbuka lagi,” sambung saksi yang mengaku tangannya juga sakit akibat menahan pintu itu.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment