Percaya kah Anda Manusia Pernah Mendarat di Bulan?

pendaratan di Bulan

topmetro.news – “Ini adalah satu langkah kecil bagi seseorang, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Kalimat ini diucapkan Neil Armstrong saat pertama kali melakukan pendaratan di Bulan, pada 20 Juli 1969.

Kini peristiwa itu sudah setengah abad berlalu. Namun masih ada saja keraguan yang mengganjal benak sebagian dari masyarakat kita soal sejarah itu.

Keraguan yang paling populer adalah: Manusia belum pernah mendarat di Bulan. Kabar pendaratan di Bulan adalah hoax belaka. Bendera Amerika Serikat (AS) yang berkibar di Bulan menunjukkan bahwa itu dilakukan di Bumi. Karena di Bulan tidak ada angin yang bisa membuat bendera berkibar.

BACA JUGA | Benar kah Neil Armstrong tak Menganut Agama Tertentu?

Pertanyaan dan Bukti

Dilansir BBC, bahwa buku wartawan dan pegawai humas kontraktor Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) bernama Bill Kaysing lah yang memberi kontribusi terhadap beredarnya keraguan seputar pendaratan manusia di Bulan. Buku itu berjudul ‘We Never Went to the Moon: America’s Thirty Billion Dollar Swindle’. Diterbitkan pada tahun 1976.

Orang-orang yang tak percaya bahwa manusia pernah mendarat di Bulan menyatakan bahwa pada tahun 1960-an program luar angkasa AS tidak memiliki teknologi yang cukup untuk melakukan misi itu. NASA kemungkinan membuat pendaratan palsu. Tujuannya untuk memenangkan perlombaan luar angkasa dengan Uni Sovyet, negara adidaya blok komunis yang menjadi pesaing utama AS waktu itu.

Gambar Bendera AS yang berkibar di Bulan menjadi argumen yang cepat ditangkap oleh orang awam. Sebagaimana diketahui, di Bulan tak ada angin (bahkan hampa udara) yang mampu mengibarkan bendera. Lalu bagaimana bendera AS bisa berkibar? Michael Rich, astronom University of California lalu menjelaskan, bendera itu bergelombang karena tenaga yang dikeluarkan Armstrong dan astronaut Buzz Aldrin saat menancapkan tiang ke daratan. Kemudian bentuknya tidak berubah, karena memang gravitasi Bulan enam kali lebih rendah dibandingkan Bumi.

Ada pula gambar suasana langit di Bulan yang tanpa bintang. Gambar itu dinilai sebagai bukti kepalsuan pendaratan Apolo 11. Lalu Brian Koberlein, profesor Astrofisika Rochester Institute of Technology, menjelaskan, hal itu terjadi karena cahaya bintang terlalu lemah. Teredam oleh cahaya Matahari yang dipantulkan daratan Bulan.

Jejak kaki para astronot juga dipertanyakan. Seharusnya, tak mungkin ada jejak kaki di Bulan karena kelembapannya tidak memungkinkan cetakan sepatu itu terbentuk. Mengenai ini, Mark Robinson, profesor di Arizona State University menjelaskan, tanah Bulan tertutup lapisan batu dan debu bernama ‘regolith’. Lapisan ini sangat halus dan mudah terkompres ketika dijejak. Jejak kaki itu akan terus bertahan karena tak ada angin di Bulan yang bisa menyapu jejak kaki itu.

Orang yang tak percaya dengan pendaratan manusia di Bulan juga berargumen, radiasi di sana tak bakal bisa ditangkal oleh manusia. Manusia bakal mati kena sabuk Radiasi Van Allen. Tetapi menurut NASA, awak Apollo 11 tetap berada di dalam Sabuk Van Allen selama kurang dari dua jam dalam perjalanan ke Bulan. Mereka hanya menghabiskan waktu kurang dari lima menit di tempat-tempat radiasi tertinggi.

Foto Dokumentasi NASA

Ada serangkaian foto yang diambil Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang diungkap NASA tahun 2012. Foto memperlihatkan semua tempat pendaratan Apollo 11 tahun 1969.

Foto itu memperlihatkan sisa modul bulan Apollo 11 dan alat-alat ilmiah lainnya di daratan Bulan. LRO juga memperlihatkan masih adanya bendera yang ditancapkan enam awak yang mendarat di Bulan tahun 1969.

NASA melaporkan, berdasarkan jajak pendapat, ada 5% warga AS yang percaya, bahwa pendaratan di Bulan dipalsukan. Namun belum jelas betul berapa banyak Orang Indonesia yang meragukan kebenaran kabar peristiwa bersejarah itu.

Bukti-bukti pendaratan manusia di Bulan yang telah dikemukakan NASA. Apakah Anda percaya manusia pernah mendarat di Bulan?

sumber | detikNews

Related posts

Leave a Comment