Top…! Hutan Rawa Singkil Surga Bagi Ratusan Spesies Hewan Endemik

Hutan Rawa Singkil

topmetro.news – Hutan Rawa Lae Tereup (Hutan Rawa Singkil), adalah bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser dan merupakan surga dari berbagai satwa liar endemik yang dilindungi di dalamnya seperti Harimau Sumatra, Gajah Sumatera, Orang Utan Sumatera, buaya, Beruang Madu, Kucing Emas, Mentok Rimba, Gibbon, Siamang, Kedih, Rusa, Kijang, Rangkong Badak, dan Bangau Tong-tong.

Hanya memerlukan waktu 15 menit perjalanan dari pusat Kabupaten Aceh Singkil ke lokasi itu. Bisa menggunakan kendaraan roda dua dan speedboat, dengan menelusuri sungai yang membentang luas.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Tahun 2016, luas Suaka Margasatwa Rawa Singkil ditetapkan menjadi 81.802,22 hektar. Dan Hutan Rawa Singkil adalah hutan rawa terbaik dunia, karena masih terjaga dan masih alami. Serta cocok untuk tujuan utama berwisata alam.

Wisata Hutan Rawa Singkil

Wakil Bupati Aceh Singkil H Sazali menjelaskan bahwa saat ini Hutan Rawa Lae Tereup menjadi pusat perhatian pemerintah. “Bagaimana tidak. Hutan Rawa Singkil satu-satunya hutan rawa yang terjaga keasriannya di dunia. Dan dapat dijadikan obyek wisata internasional bila dikelola dengan sungguh-sungguh,” katanya.

Mengenai Hutan Rawa Lae Tereup, keseluruhannya akan ditangani Kemenko Kemaritiman bekerjasama dengan instasi terkait. “Saat ini kita belum tahu secara pasti apa yang akan dikembangakan ke depan. Namun secara sederhana untuk sementara kita akan bangun terminal di daerah, tepatnya di Desa Kilangan untuk start para turis nantinya memulai perjalanan ke Hutan Rawa Lae Tereup,” ucap Sazali.

Pemerintah tingkat dua atau pusat juga akan menyiapkan speedboat rawa sebagai alat transportasi bagi turis.

“Saat ini yang menjadi perhatian utama ialah di segi pengamanannya dari perambah-perambah hutan. Dan itu diupayakan tidak ada lagi dengan pengawasan yang ketat. Namun masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya di daerah rawa tersebut. Sehingga kita mengusulkan ke pemerintah pusat agar mereka dicarikan solusi pekerjaan yang lain,” urai Sazali.

Sazali menambahkan, dengan keberadaan Hutan Rawa Lae Tereup dijadikan sebagai kawasan penyangga Danau Toba, bukan tanpa alasan dari hasil penelitian, bahwa apabila Hutan Rawa Singkil rusak maka daerah-daerah dingin di wilayah Sumatera akan menjadi panas.

Pemerintah daerah sudah menyampaikan laporan dan usulan dan pemerintah pusat telah menurunkan Deputi Kemaritiman dan beberapa pengusaha. “Jadi pengembangan pariwisata di Singkil nantinya secara pembangunan insfratruktur, regulasi, dan lain lain ditangani oleh pemerintah tingkat satu dan pusat. Sedangkan untuk pengembangan parawisata itu sendiri kita harapkan dari pihak swasta baik pengusaha nasional maupun pengusaha lokal,” pinta Sazali.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment