Keuangan di SMAN 1 Sitiotio Rahasia

Kepala SMAN 1 Sitiotio Samosir

topmetro.news – Seperti pernah diberitakan sebelumnya, sikap oknum Kepala SMAN 1 Sitiotio Samosir Asiando Sitanggang mengundang tanda tanya. Media ini mencoba kembali menelusuri ke SMAN 1 Sitiotio dan berhasil menemui 10 guru serta pegawai tata usaha di ruang guru, usai jam pelajaran.

Ada 14 orang guru mengajar di sekolah tersebut. Tujuh di antaranya berstatus PNS. Sedangkan tujuh lagi non-PNS, di samping kepala sekolah dan pegawai tata usaha. Menurut pengakuan para guru yang ada di ruangan tersebut, bahwa Asiando Sitanggang bukanlah kepala sekolah yang bisa mengayomi. Serta penggajian guru honorer pun sering terlambat dibayarkan. Sementara di sekolah lain sudah lebih dulu.

“Tapi ginilah dulu itu, pengalaman kami, kan kami yang menerima. Kadang rekan guru dari sekolah lain cerita kalau mereka sudah menerima gaji. Padahal kami belum menerima gaji. Mendengar cerita rekan guru, kami tidak langsung percaya. Pas ngobrol gini, coba-coba hubungi jadi ada. Tapi kemarin-kemarin belum ada. Pas kita desak jadi ada,” jelas salah seorang guru, Mangiring Tua Nainggolan.

Belakangkan Gaji Guru

Mangiring Tua membeberkan, bahwa guru-guru tidak pernah menggugat ke bendahara. “Namun jadi menimbulkan tanda tanya dan mencurigai kepala sekolah sengaja lama membayarkan gaji karena uangnya dipakai oleh kepala sekolah,” ujarnya dengan nada tanya.

Menurut Nainggolan, mereka sampai tiga bulan tidak gajian. Kalau ditanya, belum cair. Tidak ada inisiatif kepala sekolah untuk menyemangati para guru untuk mengajar.

“Kami guru honor ini hanya mengharapkan gaji. Bayangkan saja 20 jam dikali 40 ribu per jam. Nominalnya tidak seberapa. Tapi kami pun dipersulit untuk mendapatkan hak kami. Pernah kami tanya, Pak Kepala Sekolah malah menyodorkan cek dan saya jawab bahwa saya tidak tahu dan tidak mengerti cek. Yang jelas saya lapar. Tiba-tiba besok ada uangnya,” ujar Nainggolan.

Dan jika ada uang komite, Asiando lebih memprioritaskan penggunaannya untuk hal hal lain semisal uang koran, uang guru wali kelas, gaji pegawai tata usaha, ketimbang mendahulukan membayar gaji guru.

Walau gajian sekali tiga bulan, Mangiring Tua beserta guru honor lainnya tidak lemah semangat untuk mendidik para siswa. “Ini tanggung jawab moral kami kepada para siswa dan orangtua siswa yang mempercayai kami mendidik anak-anak kami ini,” ujar Nainggolan.

Terkait Dana BOS

Menurut pengakuan para guru bahwa terkait penggunaan Dana BOS tidak pernah melibatkan guru. Yang mengetahui penggunaan Dana BOS hanya kepala sekolah dan bendahara sekolah tersebut. Menurut para guru, bahwa tidak pernah ada keterbukaan atau tranparansi.

“Jangan dibilang transparan. Mana pernah kita rapatkan Dana BOS, tidak pernah dikasih tahu terkait Dana BOS,” ujar Nainggolan. Guru-guru lain juga menyangkal penyampaian Bendahara SMAN I Sitiotio Bernandus Sitanggang yang mengatakan bahwa Dana BOS pakai sistem elektronik dan semua bisa mengakses.

Gaya kepemimpinan Asiando dinilai tidak mengayomi anggotanya. Dikisahkan Mangiring Tua, biasanya setelah kepala sekolah sampai di kantor, langsung masuk ke ruangan kepala sekolah dan mengunci pintu. Tidak pernah ada interaksi antara kepala sekolah dengan guru. Bahkan terkesan tidak pernah ada komunikasi kepala sekolah dengan guru-guru. Bahkan untuk rapat dengan orangtua siswa, kepala sekolah pun tidak pernah menghadiri. Hanya menyuruh guru untuk menggantikan dirinya menjumpai orangtua siswa.

Jika ada guru yang sedikit kontra dengan dirinya, Kepala SMAN I Sitiotio Asiando Sitanggang tak jarang menekan. Bahkan, ketika diberitakan topmetro.news, Asiando menekan para guru dengan kalimat yang tidak semestinya diucapkan.

Gaji Guru Honorer

Menurut para guru ketika dipanggil untuk mengikuti rapat di Kantor Cabang Dinas Balige masalah penggajian guru honorer, ada kesalahan fatal yang dilakukan Asiando Sitanggang. Salah seorang guru honorer yang pernah bertugas di SMAN 1 Sitiotio diterima menjadi CPNS dan tetap terdaftar di SMAN 1 Sitiotio. Sehingga gaji guru yang bersangkutan tetap dibayarkan.

Atas kesepakatan para guru honorer, gaji guru tersebut dibayarkan kepada Noren Haloho dan Niaran Sinaga.

Namun Asiando berkeras guru honor tersebut harus mengembalikan secepatnya. Dan menurut pengakuan guru tersebut bahwa dia akan membayarkan gaji yang sudah dia terima saat dia sudah menerima gaji di bulan berikutnya.

“Bukan saya mengelak tidak mau mengembalikan. Akan saya kembalikan. Gaji yang kemarin saya terima sudah saya pergunakan untuk keperluan rumah tangga. Gaji di bulan depan mungkin akan dirapel. Disitulah saya bayarkan,” ujar Niaran Sinaga.

Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Cabang Balige Alfred Silalahi tidak memberikan jawaban.

reporter | Tetty Naibaho

Related posts

Leave a Comment