Ada Pesan Damai dari Rapat Pendeta HKBP

tiga Ephorus HKBP

topmetro.news – Rapat Pendeta HKBP di Seminarium Sipoholon Taput, yang dibuka Selasa (22/10/2019), menjadi ajang temu kangen tiga Ephorus HKBP di masanya. Dua yang telah disebut Ephorus Emeritus adalah Pdt Dr SAE Nababan dan Pdt WTP Simarmata MA dan satu lagi Ephorus HKBP saat ini yakni Pdt Dr Darwin Lumbantobing. Tiga tokoh HKBP ini didaulat berbicara dari podium yang disaksikan 1.620 pendeta HKBP.

Menyaksikan momen temu kangen tiga Ephorus HKBP ini, di barisan depan terlihat juga sejumlah tokoh. Antara lain Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Martuani Sormin, Ketua Rapat Pendeta Pdt Dr Robinson Butatbutar, Sekjen HKBP Pdt David F Sibuea MTh MDing, anggota DPRDSU Jonius Taripar Hutabarat, Sekjen PGI Pdt Gomar Gultom, dan sejumlah tamu undangan VIP lainya.

BACA JUGA | Tortor Batak Warnai Pembukaan Rapat Pendeta HKBP

Senioritas HKBP

Pdt Dr SAE yang lebih senior pun didaulat membuka pembicaraan. Jebolan doktor dari Jerman ini pun enggan menyampaikan pidato secara panjang lebar. Dia hanya menyampikan pesan-pesan moral. Terutama menyangkut pelayananan dan menyasar sedikit tentang Ruhut Paminsangon di HKBP.

Posisi senioritas di antara mereka bertiga pun terlihat dengan jelas. “Jadi begini. Waktu saya Ephorus, Pdt Darwin ini saya berangkatkan belajar ke Amerika Serikat. Ia tergolong pendeta yang pintar,” ucapnya.

Dr SAE juga melanjutkan, “Demikian juga dengan Pendeta William (maksudnya Pdt WTP Simarmata). Juga saya berangkatkan sekolah ke Philipina,” ungkapnya.

Pdt SAE Nababan juga menyerukan, agar pada perhelatan pemilihan pucuk pimpinan HKBP ke depan, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, seluruh pendeta supaya menjauhkan diri dari ‘money politic’.

Lantas menyambung sambutan seniornya itu, Pdt WTP Simarmata lebih banyak menyinggung tentang pesan moral dari Organisasi Gereja-Gereja Dunia. Dimana dirinya juga berperan aktif di organisasi oukumenis terbesar di dunia itu.

Ungkapan ketiga tokoh HKBP ini pun itu serasa menggambarkan, betapa saat ini pendeta HKBP sudah mengalami pergeseran luar biasa. Tidak lagi kaku pada sekat-sekat kepentingan sempit. Juga semakin dewasa dalam menjalani setiap proses suksesi di HKBP.

Ompung ke Empat

Ada juga terlempar guyonan dari ketiganya. Dan seluruh peserta terbawa dalam suasana damai sembari tertawa. Dan saat mereka beranjak turun dari podium, pemandu acara juga melempar guyonan juga. “Ayo. Kita berikan tepuk tangan kepada ketiga orang Ompung kita. Dan juga kepada Ompung kita yang ke empat nanti,” ungkapnya dan disambut gelak tawa seluruh peserta rapat dan undangan.

Pemandu acara tidak menyebutkan siapa yang dimaksud dengan Ompung yang ke empat itu. Tetapi, baik Pdt Robinson Butarbutar maupun Pdt Martonggo Sitinjak, juga terlihat ikut terbahak.

Sekedar tahu saja, sebutan Ompung memang sangat melekat dialamatkan kepada semua Ephorus HKBP.

Pesan damai lainya juga terlihat di rapat pendeta ini. Dimana sebelum Asisten Operasi Kapolri Irjen Martuani Sormin tiba di gedung, anggota DPRDSU AKBP (Purn) Dr Jonius Taripar Hutabarat yang pernah menjabat Kapolres Taput juga bersalaman hangat dengan Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen.

AKBP Horas Marasi Silaen jelas sebagai pengendali komando pengamanan rapat itu. Sementara Jonius Taripar Hutabarat juga selama ini dikenal sangat konsern memberikan kepedulian kepada HKBP.

Sementara pantauan di luar gedung, perhelatan kali ini terlihat lebih kondusif. Para pendeta terlihat sangat santai dan terbawa dalam suasana bercengkrama yang teduh.

Tolerasi Beragama

Ephorus HKBP Pdt Dr Darwin Lumbantobing pada sesi wawancara dengan pekerja media menegaskan, bahwa penurunan indeks toleransi beragama di Indonesia juga menjadi sebuah perhatian rapat.

“Iya. Itu menjadi salah satu yang akan kita sikapi. Dan kita yakin pemerintah akan mampu memproteksi supaya tidak terjadi intoleran,” tandasnya.

Ephorus juga menguraikan, sampai saat ini masih ada izin pendirian Gereja HKBP di sejumlah wilayah di Indonesia yang belum dikeluarkan. “Kita harap itu menjadi perhatian semua pihak,” tandas Ephorus.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment