Rumah Akbar Buchori Digeledah, Anak Walikota Medan Diperiksa KPK

kasus suap

topmetro.news – Tim Penyidik KPK dilaporkan masih terus melengkapi pemberkasan kasus oknum Walikota Medan T Dzulmi Eldin yang dijadikan tersangka kasus suap yang terjerat dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), beberapa waktu lalu.

Pantauan awak media, giliran anak oknum Walikota Medan, Edriansyah Rendy yang saat ini juga menjadi anggota DPRD Kota Medan, Kamis (31/10/2019), menjalani pemeriksaan disebut-sebut sebagai saksi oleh Tim Penyidik KPK di Gedung Kejatisu Jalan AH Nasution Medan.

Selain itu, sejumlah pejabat Pemko Medan tampak hadir di Gedung Kejatisu. Seperti Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis.

Rumah Anggota DPRD Sumut

Sebelumya KPK juga dikabarkan telah melakukan penggeledahan di rumah anggota DPRD Sumut Akbar Himawan Buchori di Jalan DI Panjaitan Medan.

Namun setelah dicek di lokasi, rumah Akbar Himawan, tampak sepi. Petugas sekuriti rumah yang diwawancarai membenarkan adanya pemeriksaan namun mengaku tidak mengetahui dari institusi mana.

“Mereka datang dengan menaiki dua mobil yakni Fortuner dan Innova. Namun sekuriti itu tidak mengetahui secara pasti siapa yang melakukan pemeriksaan,” kata petugas sekuriti yang tidak bersedia memberitahukan namanya.

Juru Bicara KPK

Sebelumya Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya via WA menyebutkan, hari ini Kamis (31/10/2019), KPK kembali melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk penggeledahan di rumah Akbar Himawan.

Komisi antirasuah itu juga menurut rencana akan memeriksa sembilan saksi lainnya. Mulai dari anggota DPRD Sumatera Utara, pejabat SKPD Kota Medan. Hingga keluarga oknum Walikota Medan

Dilansir sebelumnya, tersangka T Dzulmi Eldin diduga kuat secara bertahap menerima uang total sebesar Rp580 dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Medan. Di antaranya, Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari.

BACA JUGA | Tim KPK di Kejatisu, Periksa 7 Eselon, 2 Anak Eldin, dan 1 Supir

Ke Jepang Bawa Keluarga

KPK menduga salah satu peruntukan uang itu untuk menutupi biaya perjalanan dinas Dzulmi pada Juli 2019 yang membengkak. Sebab, Dzulmi diduga melakukan perjalanan dinas ke Jepang dengan mengajak keluarganya. Bahkan melebihi batas waktu.

Dzulmi disebut turut membawa istri, kedua anaknya. Serta beberapa orang lain yang tak berkepentingan. Dalam masa perpanjangan liburan itu, Dzulmi juga diduga didampingi Kasubbag Protokol Pemko Medan Syamsul Fitri Siregar.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment