DPRDSU Kutuk Keras Peledakan Bom di Mapolrestabes Medan

bom bunuh diri di Mapolrestabes

topmetro.news – DPRD Sumut mengutuk keras peledakan diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu pagi (13/11/2019), sekira pukul 08.40 WIB dan harus diusut tuntas.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani dan Sekretaris Fraksi Nusantara Zeira Salim Ritonga kepada wartawan secara terpisah, Rabu (13/11/2019), di Gedung DPRD Sumut, menyikapi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.

“Kita mengutuk keras tidak hanya aksi peledakan yang baru terjadi di Markas Polrestabes. Tapi juga peledakan bom yang sama di daerah-daerah mana saja di Indonesia. Karena hal itu dapat mengganggu stabilitas daerah,” ujar Rahmansyah senada Zeira.

Rahmansyah maupun Zeira Salim Ritonga menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan. Karena orang-orang yang bertujuan melakukan teror dengan menggunakan bahan peledak acap kali berbaur dengan lingkungan. Sehingga tidak bisa membahayakan lingkungan sekitar.

“Kewaspadaan harus kita tingkatkan bersama. Terutama terhadap orang-orang yang mencurigakan di lingkungan masing-masing. Jika ada yang dicurigai, segera laporkan kepada aparat setempat,” ujar Rahmansyah.

Aktor Teror Bom

Kedua politisi ini minta pihak kepolisian melakukan pengusutan secara tuntas. Juga mengejar aktor di balik pelaku teror tersebut.Agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi. “Kita juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan bersama aparat keamanan ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Rahmansyah.

Pimpinan dewan dari Partai NasDem ini juga mengingatkan masyarakat, khususnya orangtua untuk mewaspadai anak-anaknya tidak terpengaruh doktrin-doktrin dalam bentuk teror, kejahatan, radikalisme dan tindakan kekerasan lainnya.

“Masyarakat bersama-sama menjaga dan mewaspadai anak dari doktrin-doktrin paham radikalisme, kekerasan lainnya. Kita selalu bersama kepolisian menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” himbaunya.

Dia juga menghimbau, agar foto-foto korban ledakan bom dimana saja jangan disebarluaskan di medsos (media sosial) agar dihapus. “Jika sudah terlanjur viral, hendaknya menjadi pelajaran bersama guna memproteksi anak-anak dari paham-paham doktrin, kekerasan dan radikalisme,” katanya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment