Jadi Orang Kaya, Tapi 1 Juta Hektar Sawit di Riau Menunggak Pajak

jadi orang kaya

TOPMETRO.NEWS – Meski banyak yang sudah jadi orang kaya karena berkebun sawit, tapi andilnya kepada negara dan daerah sangat kecil. Data terakhir, ada sekitar satu juta hektar kebun sawit khususnya kawasan Riau menunggak pembayaran pajak.

Jadi Orang Kaya tapi Tak Bayar Pajak

Hal ini diakui Gubernur Riau Syamsuar. Dia mengatakan sekitar 1 juta hektar lahan perkebunan sawit dari total luas 2,4 juta hektar yang terhampar di Bumi Lancang Kuning itu menunggak pajak.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Data kita ada 2,4 juta hektare lebih kebun sawit di Riau. Tapi kenyataannya yang bayar pajak 1,19 juta. Satu juta hektare lagi ke mana?” kata Syamsuar di Kota Pekanbaru, Selasa (3/12/2019).

Dia mengatakan fakta itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan juga asosiasi yang menaungi petani kelapa sawit di Riau.

Padahal Negara Sedang Butuh Duit

Menurut dia, pajak menjadi sektor yang diperhatikan untuk pembangunan negara dan daerah.

“Inilah yang akan kita cari. Kita butuh duit. Negara ini butuh pendapatan dari pajak baik untuk negara dan daerah,” ujarnya seperti disiarkan go riau.

Keberadaan satuan tugas penegakan hukum yang melibatkan penegak hukum serta pemerintah setempat diharapkan menjadi jawaban untuk mengatasi pada wajib pajak nakal. Saat ini pemerintah tengah berfokus melakukan penertiban perkebunan sawit, terutama yang ditengarai berada di kawasan hutan.

“Dengan adanya begini (penegakan hukum) diharapkan tumbuh kesadaran,” tuturnya.

Apkasindo Dukung Pemerintah

Gulat Medali Emas Manurung, Ketua DPP Apkasindo mengatakan sedikitnya ada tiga tantangan terkait perkebunan sawit di Riau. Selain keberadaan perkebunan sawit dalam kawasan hutan, tataniaga tandan buah segar dan hilirisasi sawit menjadi dua masalah lain yang harus ditindaklanjuti.

“Satu per satu permasalahan ini sudah mulai terurai dengan terbitnya Inpres nomor 6/2019 tentang rencana aksi nasional kelapa sawit,” kata Manurung.

Dia mengatakan Apkasindo yang merupakan organisasi petani sawit terbesar di Indonesia mengapresiasi kebijakan Gubernur Riau dengan pembentukan tim inventarisasi kebun sawit non prosedural, yang fokus pada korporasi.

Apkasindo mencatat luas lahan petani sawit di Riau mencapai 2,1 juta hektare, atau 56 persen dari total luas lahan perkebunan sawit di wilayah itu.

“Sawit di Riau jauh berbeda dengan provinsi lainnya. Sebagian besar sawit Riau dikelola petani. 354 ribu kepala keluarga berkecimpung langsung dengan sawit dan 1,2 juga orang terdampak dari ekonomi kelapa sawit.”

baca juga | DIPECAT, DONALD SIHOMBING MASUK JAJARAN ORANG TERKAYA DI INDONESIA

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, Majalah Forbes secara resmi telah merilis daftar orang terkaya di dunia. Dalam daftar orang terkaya tersebut, masuk juga beberapa nama para pengusaha Indonesia. Dalam daftar itu ada juga Orang Batak terkaya, yang hebatnya, malah pernah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.

Budi dan Michael Hartono bersaudara masih menempati posisi puncak orang terkaya dunia asal Indonesia versi Forbes. Pemilik perusahaan rokok Djarum dan Bank Central Asia (BCA) ini memiliki harta kekayaan US$18,6 miliar atau setara Rp260,4 triliun (kurs: Rp 14.000/dolar AS). Pada daftar orang terkaya dunia, Budi Hartono menempati posisi 54 dan Michael Hartono di posisi 56.

Dalam daftar orang terkaya di Indonesia, Hartono bersaudara ini menempati posisi pertama dan kedua. Menyusul kemudian ada nama Sri Prakash Lohia di urutan ketiga yang mengantongi kekayaan US$7,3 miliar atau setara Rp102,2 triliun. Di posisi keempat dan kelima ditempati pengusaha Dato Sri Tahir dan Chairman and Founder CT Corp, Chairul Tanjung.

sumber | go riau

Related posts

Leave a Comment