Pendirian Universitas Negeri Taput Masih di Pusaran Kajian Akademik

Pendirian universitas negeri

topmetro.news – Pendirian universitas negeri menjadi isu utama pada pertemuan pemerintah daerah di Tapanuli Utara dengan para pekerja media yang bertugas di wilayah tersebut. Dalam bahasa klasiknya, sering disebut temu pers, yang dilaksanakan, Rabu (4/12/2019).

Acara yang dirangkaikan dengan pengumuman pemenang lomba karya tulis yang diselenggarakan Pemkab Taput itu, dihadiri Abdul Azis Batubara dari Dinas Kominfo Sumut (Ketua Dewan Juri) dan Zulfikar Tanjung selaku Sekretaris PWI Sumut.

Sebahagian besar tulisan mengulas secara mendalam terkait peta jalan terhadap inspirasi bupati dan tim kerjanya, untuk menggolkan pendirian universitas negeri.

Hampir semua karya tulis wartawan di jejeran pemenang merangkum, bahwa betapa pentingnya pendirian universitas negeri di daerah, sebagai solusi untuk menciptakan SDM yang unggul dan kompetitif. Bukan saja di Taput, tetapi di kawasan Pantai Barat Sumut atau sebutan teranyar: Kawasan Lingkar Danau Toba.

Tulisan wartawan ini juga diakui oleh tim juri. Mereka sangat sulit menentukan pemenang. Aebab arah tulisan menyasar ke akselesari dari cita-cita pemerintah kabupaten. Tulisan juga direkomendasikan kiranya dapat menggugah pejabat-pejabat tinggi di pusat.

“Cita cita pemerintah untuk menciptakan SDM yang unggul ini, secara umum hampir dapat diterjemahkan rekan-rekan wartawan. Kami (juri), harus berulangkali berdebat, untuk menentukan pemenang,” sebut Zulfikar Tanjung.

Spirit Pendirian Universitas Negeri

Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi memaparkan, ada empat sektor yang menjadi ‘triger’ kemajuan sebuah daerah. Antara lain: pariwisata, investasi, kesehatan, dan pendidikan.

“Jika di periode kami bersama wakil bupati, ada inspirasi pendirian universitas negeri (UN) yang akan kita perjuangkan terwujud, tentu dilandasi pemikiran untuk menciptakan SDM ungggul di kawasan,” tandasnya.

Menurutnya, UN juga memiliki ‘multiplier-efect’ terutama dalam merangsang pertumbuhan ekonomi kawasan. Dijelaskan juga, jika ‘demand’ sudah meningkat, investasi juga akan bertumbuh.

“Secara sederhana saja, sektor mikro akan terangsang dan output-nya tentu ke pertumbuhan ekonomi riil. Sekarang, tinggal bagaimana kita meng-‘great’ itu semua,” paparnya.

Kajian Akademik

Bupati menjelaskan, saat ini pihaknya menunggu kajian akademik yang akan dilakukan para ahli terkait rencana pendirian universitas negeri. Ataupun perubahan atau dipertahankanya Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi universitas negeri.

Nikson Nababan menambahkan, anggaran pengkajian oleh ahli, sudah diplot di APBD. Dan diharapkan mereka akan bekerja secara cepat di awal tahun depan.

“Kita akan menunggu hasil ‘visibility study’-nya. Jika IAKN masih ‘visible’, kita akan mundur untuk pengajuan pendirian UN. Namun, jika UN dinilai menjadi solusi, kita akan maju terus. Dan mendesak pusat untuk merealisasikan pendirian universitas negeri,” tegasnya.

IAKN Bertransformasi

Bupati juga tidak mengesampingkan adanya kendala besar dalam mewujudkan cita-cita pendirian universitas di Tapanuli Utara. Menurutnya, dengan adanya moratorium pendirian perguruan tinggi, maka IAKN Tarutung menjadi incaran untuk diajak bertransformasi menjadi universitas negeri.

“Artinya, untuk mencapai kemajuan di sektor penciptaan SDM, harus ada korban disini. Dan kita harapkan sejumlah pihak menghilangkan ego sektoral-nya,” kata bupati menjawab pertanyaan wartawan.

Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan saat berbicara di hadapan ratusan pekerja media dalam acara temu pers di Tarutung | topmetro.news/Jan Piter Simorangkir

Road Show

Nikson Nababan mengatakan, dalam memacu upaya pendirian UN, ia bersama wakil bupati juga sudah melakukan road show ke sejumlah titik. Baik dalam negeri maupun luar negeri.

Terutama ke perguruan tinggi di sejumlah daerah yang telah berhasil mentransformasikan diri menjadi universitas negeri. “Kita juga sudah bicara di UI dan dalam waktu dekat ke Yogjakarta,” tutupnya.

Saat berbicara dengan wartawan, bupati didampingi Sekda Indra Simaremare, Asisten I Satya Dharma Nababan, dan Kadis Infokom Polbudi Sagala.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment