ASN Sumut Diduga Manipulasi Dana HUT Batubara, Begini Warning ACI dan IPK

oknum ASN Pemprov Sumut

topmetro.news – ‘The specialis outside of lining sector’ atau istilah pasarannya ‘pemain luar garis dan di belakang layar’, mungkin demikian gelar keahlian spesial yang pantas disematkan kepada SM sang oknum ASN Pemprov Sumut. Meski notabene bertugas sebagai Ka UPT Dinsdik di tiga kabupaten, nampaknya tak lantas membuat dirinya sibuk untuk memajukan sistem pendidikan ditingkatan SMA dan SMK se-wilayah tugasnya.

Buktinya SM-lah yang masih terus disebut-sebut merupakan sosok pemeran utama di balik layar CV Yohara Gemilang (CV YG). Yakni event organizer (EO) pelaksana tunggal kegiatan Hari Jadi Kabupaten Batubara ke 13. Walau berulang kali pula ia membantah kala ditanya oleh sejumlah wartawan atas dugaan sebagai pihak pemenang tender acara tahunan yang sengaja digelar oleh pihak pemkab setempat.

Namun banyak bukti yang mengarah. Bahwa sejatinya SM-lah ‘The Big Boss’ di balik pelaksana kegiatan HUT ke 13 Batubara yang berbiaya fantastis itu. Keberadaan SM selaku oknum di belakang yang mem-backup EO CV Yohara Gemilang pun semoga bukan fitnah. Sebab berdasarkan penelusuran sejumlah awak media, baik kepala OPD maupun staf Bidang Kesra pada sekretariat daerah juga membenarkan keterlibatan SM selaku pihak pemenang tender kegiatan.

Manipulasi Anggaran

Entah benar atau salah, yang jelas jika terbukti maka SM pun patut diduga telah menyalahgunakan wewenang jabatannya untuk kepentingan memperkaya diri sendiri. Termasuk dugaan memanipulasi anggaran kegiatan yang mengiringi sisi buruk dari pelaksanaan HUT ke 13 Kabupaten Batubara yang telah kelar dilaksanakan beberapa waktu kemarin.

Lebih parahnya lagi, semua biaya yang seharusnya wajib dikeluarkan dalam belanja kegiatan bahkan diduga kuat masih banyak yang diselewengkan oleh EO penyelenggara. Terkait soal banyaknya penyelewengan dalam kegiatan HUT Batubara kali ini juga diungkap oleh Juru Bicara LSM Advokasi Citra Independen (ACI), Bambang Irawan.

Kepada beberapa awak media, Kamis (12/12/2019), diuraikan Bambang bahwa selain penyelewengan biaya sewa stand yang terdahulu telah diungkapkan Asro Hasibuan selaku Ketua KAMPAK, kini belanja sewa meja kursi senilai total Rp24.700.000 pun juga diduga telah dimanipulasi oleh EO pelaksana.

“Kami sudah inventarisir jumlah seluruh kursi plastik yang disewa. Tak cuma harga sewanya saja yang di manipulasi. Tapi jumlah kursi yang disewa pun sangat tidak sesuai dengan anggaran dalam RAPK. Demikian di daftar RAPK ada penyewaan kursi sofa seharga Rp6 juta. Tapi kenyataannya tidak jumpai ada satu sofa pun diletakkan pada acara tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut dibeberkan Bambang, terkait pengadaan tiga unit generator yang seharusnya disiapkan oleh EO dengan nilai anggaran Rp22.900.000, ternyata masih dimanipulasi juga oleh CV Yohara Gemilang. Sebab fakta di lapangan, hanya terdapat dua unit generator saja. Dan itu pun dihadirkan EO setelah sehari acara tersebut berjalan.

“Kami juga berencana akan membuat laporan temuan tersebut baik ke BPK RI maupun ke ranah hukum. Dengan tujuan agar uang rakyat tidak seenaknya dipermainkan untuk memperkaya diri sendiri oleh seorang oknum ASN. Apalagi oknum tersebut merupakan seorang pejabat dari lingkungan Pemprov Sumut,” tegasnya.

Dana tak Sesuai Acara

Terpisah, Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Batubara Zulham Efendi juga menyesalkan tindakan atas dugaan ‘manipulasi’ seluruh biaya dalam kegiatan HUT ke-13 Kabupaten Batubara. “IPK Batubara mengutuk keras ‘manipulasi’ anggaran dalam acara Hari Jadi Kabupaten Batubara kemarin,” tegasnya.

“Kami menyesalkan telah terjadinya dugaan segala manipulasi dana yang dilakukan oleh oknum EO tersebut. Tolong jangan jadikan pesta Rakyat Batubara sebagai ajang untuk memperkaya diri. Yang paling kami sesalkan, kenapa dengan biaya sebesar Rp1,5 miiar lebih ternyata cuma menghasilkan acara yang tidak berkualitas. Acaranya monoton dan jauh dari kata semarak. Bahkan kami melihat sendiri masyarakat Batubara begitu tidak antusias hadir seperti pada HUT Batubara sebelumnya,” ujar putra daerah kelahiran Desa Simpang Dolok tersebut.

Oleh karenanya Zulham berharap agar pemerintah setempat, dalam hal ini Pemkab Batubara, dapat benar-benar selektif dalam segala aspek. “IPK memghimbau agar ke depan, Pemkab Batubara menyerahkan segala pekerjaan kepada ahlinya. Atau istilah populernya, tetap memprioritaskan prinsip ‘The Right Man On The Right Place’,” kata Zulham menutup perbincangan.

reporter | Bima Pasaribu

Related posts

Leave a Comment