Anggota Brimob Ditembak Mati Usai Salat, Diserang Teroris MIT

Anggota Brimob Ditembak

TOPMETRO.NEWS – Anggota Brimob ditembak usai shalat Jumat. Korban diketahui menjadi sasaran teroris. Anggota Brimob ditembak itu diketahui dari satuan Polda Sulawesi Tengah bernama Bharatu MSM yang meregang nyawa setelah ditembak mati teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Anggota Brimob Ditembak Usai Ibadah

Brigjen Pol Argo Yuwono, Karo Penmas Divisi Humas Polri membenarkan penyerangan itu terjadi usai korban menjalani ibadah salat Jumat (13/12/2019).

“Kelompok teroris MIT Poso itu langsung menyerang anggota dan warga. Mereka ada lima orang,” kata Argo, Sabtu (14/12/2019) sebagaimana diberitakan pojoksatu.

Teroris Langsung Melarikan Diri

Usai menyerang anggota dan warga, para teroris langsung melarikan diri ke tempat yang berbeda. Namun, beberapa menit kemudian, kelompok teroris Poso kembali melakukan penyerangan.

Menurut Argo, sempat terjadi adu tembak antara anggota Brimob dengan para teroris.

Para teroris, lanjut Argo, sempat menyandera warga dan anggota Brimob. Namun Argo belum membeberkan apakah ada korban dalam penyanderaan itu.

“Anggota yang ada di pos di sekitar lokasi berhasil melarikan diri. Kemudian bala bantuan datang,” ungkapnya.

“Ini kelompok adalah kelompok DPO MTI Poso,” tandas Argo.

berita terkait | KELOMPOK TERORIS BERLATIH DI TANAH KARO, INI KATA POLISI

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, mantan Kapoldasu Irjen Agus Andrianto menyebutkan para pelaku jaringan bom bunuh diri Polrestabes Medan, telah mempersiapkan jauh hari untuk melakukan serangkaian aksi teror.

Agus mengatakan para terduga teroris melakukan pelatihan di Kabupaten Karo.

“Mereka sudah mempersiapkan dari racikan dan temuan bahan di TKP, juga ada senpi rakitan dan senjata tajam, ada panah ada juga senapan angin. Mereka pelatihan juga di daerah Tanah Karo. Berarti sudah lama latihan,” ungkapnya di RS Bhayangkara, Medan, Senin (18/11/2019) silam.

“Latihan naik kuda, memanah untuk apa sih, sekarang waktunya berinovasi yang kreatif, karena ke depan bangsa ini berhadapan dengan persaingan global tentunya membutuhkan sumber daya mempersiapkan sesuai zamannya. Jangan balikkan ke zaman batu. Ini zaman ini bisa berkembang setiap saat. Kemajuannya bisa berkembang. Kita mau balik ke zaman itu, nanti kita ingkar terhadap takdir yang sekarang ini takdirnya kemajuannya sudah seperti ini, kita mau balik lagi namanya membalikkan takdir,” bebernya.

sumber | pojoksatu

Related posts

Leave a Comment