Mudik Natal dan Tahun Baru, Sopir dan Nakhoda Kapal Test Urine

mudik Natal dan Tahun Baru

topmetro.news – Sebanyak 245 supir angkutan umum dan nahkoda kapal menjalani pemeriksaan test urine sebelum mengoperasikan kendaraannya untuk mengangkut penumpang mudik Natal dan Tahun Baru 2020.

Dari ratusan supir dan nahkoda yang menjalani pemeriksaan, tiga orang dinyatakan positif menggunakan narkotika. Pemeriksaan ini rutin dilakukan tiap menjelang akhir oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menjaga keselamatan para penumpang.

“Saat ini tiga orang dinyatakan positif menggunakan narkotika,” kata Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, saat ditemui di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Kamis (26/12/2019).

Ia mengatakan, pemerikasaan ini dilakukan untuk dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas karena supir tidak kontrol mengendari kendaraannya, lantaran mengosumsi narkoba.

“Prinsipnya kita mau memastikan, para supir bus dan nahkoda kapal bebas dari narkoba. Ini dilakukan untuk memastikan mereka dapat menjaga keselamatan para penumpang. Kalau sudah mengosumsi narkoba gimana dia mah kontrol untuk membawa penumpang,” ujarnya.

Kegiatan ini akan dilakukan sampai dengan 27 Desember mendatang. Dirinya belum bisa memastikan sanksi apa yang akan dikenakan kepada para supir dan nahkoda yang positif menggunakan narkotika. Pastinya, jika sudah menyalahgunakan obat-obatan terlarang para supir dan nahkoda akan dipidana.

“Kedapatan sanksi itu sudah jelas akan dibawa ke pidana. Nanti kita lihat dulu bagaiman kategorinya. Kita sudah koordinasi dengan BNN untuk melakukan pemeriksaan urine,” kata dia.

Mudik Natal dan Tahun Baru Meningkat

Sebelumnya, Dinas Perhubungan sudah melakukan rapat koordinasi yang dihadiri stakeholder transportasi kesiapan Nataru. Diprediksi jumlah penumpang pada musim mudik angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mencapai 1.327.047 orang atau naik 286.723 orang dari penumpang pada musim mudik sebelumnya 1.040.324 orang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan setiap pengemudi jasa transportasi, baik darat, laut, dan udara, harus menjalani tes urine.

Hal itu untuk memastikan para pengemudi bebas narkoba. Kemudian dilaksanakan pemeriksaan kelaikan armada (rampchek). Tidak hanya itu, kelaikan kapal penyeberangan di Danau Toba dan di Sibolga, Nias dan Tanjung Balai, juga diperiksa. Pemeriksaan juga mencakup kapal-kapal konvensional di Danau Toba. Tidak boleh melayani angkutan yang melebihi kapasitas. Kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru ini dilakukan 18 Desember 2019 sampai 8 Januari 2020.

“Tujuan kita semua sama, yakni bagaimana agar pengangkutan di Natal dan Tahun Baru mengutamakan keselamatan jiwa,” ujar Agustinus Panjaitan.

Dijelaskannya lagi, personil dari lintas instansi terkait, disiagakan mengendalikan titik-titik rawan kemacetan, seperti di pintu keluar tol, di jalan lintas nasional non tol Medan-Tebing Tinggi, jalan lintas Parapat dan Balige.

Kemudian dilakukan pembatasan angkutan barang pada 20-21 Desember, 25 Desember, 31 Desember dan 1 Januari. Namun angkutan seperti ambulance, BBM Pertamina dan lainnya yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan publik.
Diuraikannya pada musim mudik natal dan Tahun Baru kali ini, penumpang angkutan jalan diprediksi mencapai 178.910 atau naik 156.708 dari musim mudik tahun lalu.

Penumpang angkutan kereta api 341.008, angkutan laut 36.400 dan angkutan udara 770.729. Jumlah kapal penyeberangan Danau Toba 440 unit dan kapal penyeberangan Sibolga 307 unit.

Penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment