Mata Uang Rupiah Terbaik di Asia, Kini di Rp13.645 per Dolar AS

Mata uang Rupiah

TOPMETRO.NEWS – Mata uang Rupiah terbaik di Asia. Awal tahun baru ini menguat hingga menyentuh angka Rp13.600 per USD. Salah satu penyebab penguatan kurs Rupiah terdorong masuknya dana asing lewat Surat Berharga Negara.

Data Bloomberg menyebut, hingga penutupan perdagangan di pasar spot, Jumat 17 Januari 2020, Rupiah bertahan di level Rp13.645 per USD.

Berikut fakta terkait penguatan Rupiah, Senin (20/1/2020), sebagaimana disiarkan Okezone.

1. Mata Uang Rupiah, Salah Satu Terbaik di Asia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut nilai tukar Rupiah sepanjang tahun 2019 terapresiasi sebesar 2,68%. Kurs Rupiah ditutup menguat pada level Rp13.880 per USD di penghujung tahun 2019.

Hal ini membuat Rupiah menjadi salah satu mata uang yang menguat di Kawasan Asia.

“Ini membuat jadi nilai tukar yang terbaik. Kalau di Asia tentu saja (nilai kurs Rupiah) di bawah Thailand, tapi hampir sama dengan Filipina,” imbuhnya.

2. Masuknya Modal Asing (SUN)

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, penguatan kurs Rupiah tak terlepas dari masuknya aliran modal asing (capital inflow) ke Indonesia sebesar Rp224,2 triliun sepanjang tahun lalu.

Penguatan kurs Rupiah terdorong masuknya dana asing lewat Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp168,6 triliun, portofolio saham sebesar Rp50 triliun, obligasi korporasi sebesar Rp3 triliun, serta ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar Rp2,6 triliun.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Jadi Alhamdulillah kita tutup tahun 2019 dengan capaian suatu stabilitas eksternal yang terjaga dengan aliran modal asing masuk yang cukup besar,” ujarnya.

3. Sri Mulyani Belum Pengaruhi APBN

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, penguatan nilai tukar Rupiah yang kini berada pada level Rp13.600-an per USD, belum memengaruhi APBN terutama penerimaan migas. Tapi, Kemenkeu akan terus mencermati kondisi yang berkaitan dengan anggaran negara.

“Ya kan kita masih akan lihat satu tahun ini. Biasa dinamika nilai tukar kita akan terus menghitung berdasarkan perkembangan dari ekonomi dalam negeri dan global,” ujar dia di gedung Dewan Perwakilan Daerah

(DPD) Jakarta, Selasa (14/1/2020).

4. Kemenkeu Masih Cermati Perkembangan Ekonomi Global

Sri Mulyani menuturkan, penguatan nilai tukar Rupiah ini, Kemenkeu masih terus mencermati perkembangan geopolitik dan perekonomian global yang dapat mempengaruhi nilai kurs.

“Kami berharap perang dagang Amerika Serikat dan China Republik akan ada titik terang. Pasalnya hal itu akan berimbas pada arus modal masuk atau capital inflow di Tanah Air,” ungkap dia.

Penguatan Rupiah juga masih harus dilihat dari sisi dalam negeri yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih terus menghantui.

“Jadi, semua faktor itu dinilai akan terus dipantau, agar melihat perkembangan dari pengelolaan APBN selama satu tahun ini. Terutama ke penerimaan negara,” katanya.

berita terkait | Rupiah Menguat Terus…

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, Rupiah terus menguat. Setidaknya ini hikmah positif lantaran hubungan Amerika dan Iran yang terus menegang. Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures malah memprediksi pergerakan nilai tukar Rupiah terus menguat terhadap dolar AS menjelang akhir pekan ini.

Menurutnya, meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko termasuk rupiah.

Rupiah terus menguat, setidaknya ini hikmah positif lantaran hubungan Amerika dan Iran yang terus menegang. Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures malah memprediksi pergerakan nilai tukar Rupiah terus menguat terhadap dolar AS menjelang akhir pekan ini.

Menurut pengamatannya, meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko termasuk rupiah.

Selain itu, optimisme soal hubungan dagang AS-China setelah China mengkonfirmasi jadwal penandatanganan kesepakatan dagang fase 1 tanggal 15 Januari ini membantu penguatan aset berisiko termasuk rupiah.

sumber | okezone

Related posts

Leave a Comment