Edison Manurung: Universitas Negeri Tapanuli Raya, Solusi untuk Keluar dari Kemiskinan

Kabupaten Tapanuli Utara

topmetro.news – Edison Manurung SH MM salah seorang tokoh Batak yang tinggal di Jakarta mengemukakan, Kabupaten Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk yang telah memekarkan Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, termasuk Dairi dan Pakpak Bharat, sangat tepat jika menjadi motor gerakan perubahan menuju kemajuan kawasan.

Salah satunya, dengan mengusung cita-cita mendirikan universitas negeri berlabel Universitas Tapanuli Raya.

“Saya memandang, pendirian Universitas Tapanuli Raya (Untara) yang diusung Bupati Taput, bukan lagi cita-cita pribadinya semata. Tetapi sudah menjadi bahagian ekspektasi besar masyarakat Taput. Termasuk masyarakat yang tinggal di kawasan Tapanuli. Jadi, ibarat gayung bersambut, kita pun di perantauan melihat ini sebuah terobosan besar dari Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan,” urainya.

Keterbelakangan dan Kemiskinan

“Saya sebut saja, paling tidak Beliau (bupati Taput) ingin mengikuti jejak sukses Rasul Batak DR IL Nomensen, membebaskan masyarakat di wilayah Tapanuli dari keterbelakangan,” tandasnya.

“Tetapi, gerakan pendirian UN di Tapanuli yang diusung Nikson Nababan, memang sudah di dimensi lain. Bukan lagi membebaskan dari keterbelakangan. Tentu sedang menuju satu titik orbit, yakni lewat pendirian pendidikan tinggi akan berimplementasi memajukan kawasan dan membebaskan kemiskinan,” kata Edison saat diwawancarai topmetronews, Jumat (7/2/2020), di Tarutung.

Edison Manurung, yang saat ini adalah Ketua Umum Komite Danau Toba (KDT), sebuah lembaga yang dibesut tokoh-tokoh Batak dan bertujuan mendorong pembangunan Danau Toba secara komprehensif, juga menerjemahkan, bahwa pendirian universitas negeri di kawasan Tapanuli Raya menjadi solusi besar mendorong pembangunan dengan ‘multiplier efect’ yang ditimbulkan. Terutama dalam rangsangan pertumbuhan ekonomi.

“Jangankan saya. Perhatikan saja tadi, satu jam lebih bupati telah menjelaskan secara rinci kepada Bapak Ketua MPR RI Bapak Bambang Soesatyo tentang cita citanya itu (pendirian Untara), saat berkeliling Danau Toba. Tokoh sekelas Bamsoet pun terharu dan memahami terhadap paparan bupati yang terukur dengan sejumlah alasan dan indikator kemajuan, jika sekiranya Untara berdiri,” kata mantan DPP Ketua KNPI ini.

Memang kemarin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, dimana Edison Manurung juga ikut mendampingi, ikut membubuhkan tanda tangan terhadap usulan masyarakat untuk mendirikan universitas negeri di Tapanuli Raya.

Penandatangan dilaksanakan di Gedung Sopo Partungkoan,Tarutung. Itu, dilakukan Bamsoet di hadapan tokoh masyarakat/adat, kepala desa, dan ribuan masyarakat yang memadati gedung.

Jauhkan Kepentingan

Edison Manurung, salah seorang putra terbaik Tobasa ini juga mengemukakan, jangan sampai sebutan peta kemiskinan itu terulang kembali.

“Kita tidak mau lagi disebut ‘peta kemiskinan’ akibat hanya berkutat pada kepentingan sektoral saja, atau kepentingan segelintir orang. Saat ada gerakan pembangunan yang dilakukan bupati bersama rakyatnya seperti ini, mestinya kita harus mendukung. Saya juga melihat anak rantau sebahagian besar setuju dengan cita-cita ini. Dan universitas ini adalah salah satu solusi supaya kita benar-benar sudah keluar dari kemiskinan,” tegas Edison Manurung.

Ia pun berharap, pihak terkait seperti Kementerian Agama, Menristek Dikti bahkan Kementerian Keuangan akan dapat duduk satu meja. Terutama keterkaitanya dengan status IAKN Tarutung

Tren Ekonomi

“Kita harus suport gerakan perubahan ini. Sebab, saat yang tepat bagi seluruh komponen (masyarakat) untuk mendukung ini. Maka saya katakan sudah orang gila itu, jika ada yang menolak pendirian universitas negeri di Tapanuli,” tandasnya.

Selama ini sebut Edison, ada uang triliunan yang keluar dari daerah ini untuk menyekolahkan (kuliah) anak- anak ke luar daerah. “Nah jika Untara berdiri, uang triliunan rupiah pula akan masuk ke wilayah ini. ‘Trend effect’ ekonominya akan dipicu. Lihat Bandung, bagaimana orang orang mengejar ke sana. Secara ekonomis daerah itu pun cepat tumbuh dan berkembang pesat,” urainya.

Eksistensi Untara menurut Edison, akan mendukung pengembangan destinasi Danau Toba. Pengembangan Untara juga sangat berpeluang. Misalnya fakultas teknik bisa saja di Tapanuli Utara, pertanian di Humbang Hasundutan, pariwisata di Samosir. Dan fakultas lainya bisa dikondisikan di sejumlah wilayah lingkup Tapanuli Raya.

Di bahagian akhir, Ketua Komite Danau Toba ini menjelaskan akan mengajak para tokoh Batak dari berbagai latar belakang pekerjaan dan disiplin ilmu melakukan audiensi kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden RI Joko Widodo, untuk ikut mendorong terwujudnya cita-cita pendirian universitas negeri di Tapanuli Raya.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment