Dua Perguruan Tinggi Swasta Dukung Pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya

Universitas Negeri Tapanuli Raya

topmetro.news – Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi menerima audiensi dua perguruan tinggi swasta di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2020). Audiensi itu terkait wacana pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya.

Dua perguruan tinggi swasta itu adalah, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Manajemen Indonesia (STAMI) dan Politeknik Bisnis Indonesia (PBI) Pematangsiantar.

Tim STAMI dan PBI Pematangsiantar terdiri dari Calen selaku Ketua STAMI dan Sahat Sonang Sitanggang selaku Direktur PBI. Turut serta para dosen dan staf di antaranya: Hendri Dunan Pardede, Marihot Sirait, Milton Situmorang, dan Mallin Rizki.

Direktur PBI Pematangsiantar Sahat Sonang Sitanggang menyampaikan apresiasi penuh atas upaya Bupati Taput mendirikan Universitas Tapanuli Raya (Untara). “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya,” ujat Sahat dalam kesempatan itu.

Sementara, Marihot Sirait perwakilan dosen, pada kesempatan itu menyampaikan keinginan dan harapan besar dari Kampus STAMI dan PBI Pematangsiantar untuk kesedian Bupati Tapanuli Utara dalam konteks pemaparan tentang pendirian Untara. Termasuk pemaparan kesuksesan program-program Nikson Nababan selama memimpin Tapanuli Utara dalam kuliah umum di kampus tersebut.

Swasta tak Perlu Khawatir

Dalam kesempatan itu, Bupati Tapanuli Utara menyampaikan bahwa keberadaan Universitas Negeri Tapanuli Raya akan sangat mendorong pengembangan kualitas universitas swasta di wilayah Tapanuli Raya. Dosen yang berkualitas di universitas negeri juga bisa mengajar di universitas swasta.

Lulusan universitas juga akan bisa bekerja di wilayah itu. “Sehingga kondisi selama ini di Tapanuli Raya dimana usia produktif akan meramping karena mereka rata-rata keluar dan bekerja di luar Tapanuli,” tandas Bupati.

Menurut Nikson, keberadaan Untara akan mendongkrak posisi universitas swasta. “Bagi mereka yang tidak lulus di universitas negeri ini kemungkinan akan mencoba menjajal di universitas swastanya. Maka akan tercipta simbiosis mutualisme (saling menguntumgkan). Jadi perguruan tinggi swasta tidak perlu khawatir, terhadap kehadiran universitas negeri,” terang Nikson.

Pergerakan Uang Keluar

Di samping itu, Bupati juga menyampaikan bahwa di samping meningkatkan perputaran uang yang mendorong perekonomian masyarakat dari masuknya ribuan mahasiswa dari luar, juga akan mengurangi pergerakan uang keluar Tapanuli Raya untuk menyekolahkan anak.

“Perekonomian masyarakat juga akan meningkat dari pelayanan jasa yang otomatis juga meningkatkan wisatawan ke Danau Toba. Efek dominonya, bukan hanya untuk Tapanuli Raya. Tetapi juga akan berdampak positif untuk skala nasional. Juga akan turut mensukseskan destinasi wisata Danau Toba. Secara otomatis, dengan banyaknya masuk ke Tapanuli, maka wisatawan yang ingin menikmati keindahan Danau Toba,” ujar Bupati menambahkan.

Menurutnya, universitas ini akan menjadi lembaga riset karena berada wilayah yang masih lengkap untuk kelengkapan riset. “Baik hutannya, baik pertaniannya, baik tambangnya dan potensi alam lainnya. Potensi besar lainya, ada danau terbesar dan ada laut di pantai barat di wilayah Sibolga/Tapteng. Serta ketersediaan potensi alam lainnya,” paparnya.

Pengentasan Kemiskinan

Bupati juga menuturkan, Untara itu harus menjadi lembaga riset dan sifatnya umum. Untara itu, kata dia, harus menjadi solusi bagi Tapanuli Raya dalam pengentasan kemiskinan.

“Pendirian Universitas Tapanuli Raya murni untuk kepentingan peningkatan perekonomian masyarakat. Murni untuk kepentingan generasi kita. Saya yakin semua masyarakat akan mendukung penuh ini. Karena dengan pendirian universitas merupakan cara tercepat (solusi), mengentaskan kemiskinan di Tapanuli Raya. Semua kabupaten wilayah Tapanuli akan bergerak maju secara bersamaan. Saya jamin itu,” pungkas bupati.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment