Pasien Virus Corona Asal Depok Sempat Dansa dengan WN Jepang

Pasien virus Corona

TOPMETRO.NEWS – Sesuai fakta, pasien virus Corona di Indonesia sudah menularkan virus itu secara human to human. Penularan virus corona sudah terjadi secara transmisi lokal yakni antara pasien 1 dan pasien 2 yang merupakan warga Depok, Jawa Barat.

Pasien Virus Corona Mulai Rasakan Dampak

Lantas bagaimana proses penularan itu terjadi? Untuk diketahui, awalnyasaat pasien 1, yakni perempuan 31 tahun, terjangkit COVID-19 setelah berdansa dengan Warga Negara Jepang di sebuah klub dansa di Jakarta Selatan tanggal 14 Februari 2020. Dua hari kemudian, dia mulai merasakan gejala tak enak badan. Selama tak enak badan, dia hanya di rumah saja dirawat oleh ibunya.

Awalnya Tak Enak Badan

Sang ibu di Sukmajaya, Depok, mulai merasa tak enak badan juga saat tanggal 20 Februari 2020. Akhirnya mereka berdua sepakat untuk dirawat saja di RS di Depok. Lalu tanggal 28 Februari, salah satu teman dansanya, WN Jepang, telepon kepada pasien 1 mengatakan bahwa WN Jepang itu juga dirawat di Malaysia positif virus Korona.

Barulah mereka kemudian menceritakan riwayat kontak itu pada tim dokter RS yang merawatnya. Akhirnya mereka berdua dikirim ke RSPI Sulianti Saroso.

Dansa dengan WNA Lain

Fakta menariknya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto seperti diberitakan Jawa Pos menjelaskan pasien 1 itu ternyata tak hanya berdansa dengan WN Jepang saja. Dia juga berdansa dengan banyak orang, termasuk WN asing lainnya.

“Pada tanggal 14 Februari bertemu dengan teman-teman sehobi untuk pesta dansa dengan sahabat-sahabat multi-internasional. Tak tahu pasti jumlahnya berapa yang datang. Katanya ‘mungkin 50-an pak’. Termasuk ada yang datang dari Malaysia, Jepang, dan lainnya,” tuturnya.

baca artikel Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Saya tanya, apakah dansanya tetap dengan satu orang? Nggak pak. Kami ganti lagi, ganti lagi, ganti lagi dansanya. Saya tanya lagi, kira-kira pada saat berdansa, ada kontak dekat nggak? Iya pak dansanya ya hadap-hadapan, nggak ada yang punggung-punggungan,” kata Yurianto melanjutkan.

Minta Bantuan Pemerintah

Dari keterangan pasien 1, artinya bisa disimpulkan bahwa pasien 1 dan WN Jepang itu sudah melakukan kontak kepada puluhan orang. Kemenkes pun meminta bantuan pemerintah daerah untuk ikut mencari siapa saja orang yang datang.

Sulitnya, karena itu hanya sebuah klub hobi, maka banyak pesertanya bukan anggota tetap sehingga alamatnya tak diketahui.

“Sekarang kita lakukan tracking kontak di teman-teman (pasien 1) di pesta itu. Kami masih belum temukan seluruhnya. Satu-dua sudah ditemukan, malah nggak tunjukkan gejala apa-apa. Tapi akhirnya tetap kami jadikan orang dalam pemantauan,” tutupnya.

baca pula | IDENTITAS PASIEN VIRUS CORONA TAK UNGKAP, JANGAN CIPTAKAN KEPANIKAN

Seperti diwartakan topmetro.news sebelumnya, pengurus PWI Pusat mengimbau seluruh masyarakat pers, khususnya para penanggung jawab pers, agar dalam pemberitaan mengenai Virus Corona di Tanah Air memberi pemahaman mendalam kepada publik. Selain itu, pemberitaan hendaknya menciptakan ketenangan di tengah masyarakat, mengedukasi, dan jangan menciptakan kepanikan.

Pengurus PWI Pusat juga mengingatkan para wartawan mengenai kewajiban melindungi identitas atau data pribadi masyarakat yang tengah dalam dalam penanganan medis Virus Corona.

“Silakan para wartawan menyampaikan informasi yang bermanfaat terkait Virus Corona ini. Namun secara bersamaan melindungi data atau identitas pribadi korban virus yang tengah dalam perawatan medis,” kata Ketua Umum PWI Atal Sembiring Depari, Selasa (3/3/2020).

sumber | jawa pos

Related posts

Leave a Comment