Untuk Pertama Kali, Saham Jepang Digoyang Virus Corona

Digoyang Virus Corona

TOPMETRO.NEWS – Digoyang virus Corona, saham-saham di Jepang terkena imbas. Setidaknya, saham di Tokyo dibuka melemah tajam pada perdagangan Senin (9/3/2020) pagi, dengan indeks acuan Nikkei jatuh di bawah level 20.000 untuk pertama kalinya sejak Januari 2019. Kuat dugaan ini terjadi lantaran meningkatnya kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari virus Corona.

Digoyang Virus Corona, Bursa Saham Anjlok

Pada pukul 09.15 waktu setempat, seperti diberitakan JPNN yang dikutip dari antara, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) anjlok 917,34 poin atau 4,42 persen, dari tingkat penutupan Jumat (6/3/2020), menjadi diperdagangkan di 19.832,41 poin.

artikel untuk Anda | Untung Ada TNI, Bersama Masyarakat, NKRI Utuh Terjaga

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo jatuh 61,28 poin atau 4,16 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.410,18 poin.

Saham Papan Atas Negatif

Semua kategori industri di papan utama mundur ke wilayah negatif, dengan saham-saham produk minyak dan batu bara dan yang terkait dengan alat listrik memimpin penurunan yang mencolok pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

baca pula | Ambil Alih 51% Saham Freeport, Inalum Rogoh Kocek Rp 55 T

Sebagaimana disiarkan Topmetro.News sebelumnya, Inalum merogoh kocek Rp 55 triliun atau setara dengan 3,85 miliar Dolar AS. Inalum rogoh kocek sebesar itu dalam rangka mengambil alih 51 persen saham pertambangan emas PT Freeport Indonesia. Nilai yang digelontorkan itu setara pula dengan kurs Rp14.400 per Dolar AS.

Menurut Menteri BUMN, Kamis (12/7/2018) pengambilalihan 51 persen saham PT Freeport diambil melalui HoA (Head of Agreement).

”Terkait pengambilalihan saham 51 persen itu, Inalum mengeluarkan 3,85 miliar Dolar AS,” terang Menteri.

sumber | jpnn

Related posts

Leave a Comment