Stok Melimpah, Harga Minyak Turun ke Bawah US$20 per Barel

Harga minyak mentah dunia

topmetro.news – Harga minyak mentah dunia terkoreksi pada akhir perdagangan Rabu (15/4/2020). Hal itu terjadi setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak melimpah sebanyak 19,2 juta barel di tengah-tengah melambatnya permintaan akan emas hitam tersebut.

Harga minyak mentah dunia jenis West Texas Intermediate turun 1,19 persen ke US$19,87 per barel. Sementara Brent turun 6,45 persen ke US$27,69.

Sebagian kilang minyak di AS telah menutup operasi mereka karena persediaan minyak sudah jauh melebihi penawaran. Dampak Virus Corona atau Covid-19 telah menghentikan aktivitas perekonomian dunia. Dan dikhawatirkan dampaknya bisa berlangsung berbulan-bulan.

IEA sebelumnya memproyeksikan permintaan akan minyak akan turun 29 juta barel per hari pada Bulan April. Pasar menyambut pesimistis rencana OPEC+ memangkas produksi 9,7 juta barel per hari. IEA mengatakan pemangkasan sebesar apa pun tidak mampu mengatasi dampak jangka pendek dari melemahnya permintaan akan minyak.

Harga minyak Western Canada Select diperdagangkan di kisaran single digit selama Bulan Maret lalu. Di mana saat ini ada di kisaran US$5 per barel. WTI di Midland, Texas ada di kisaran US$10 per barel. Sementara harga West Texas Sour anjlok ke US$7 per barel.

Covid-19 Pengaruhi Bursa

Sementara itu dilaporkan, Bursa Eropa ditutup melemah hingga 3 persen pada perdagangan, Rabu (15/4/2020). Hal ini akibat kekhawatiran pasar akan dampak ekonomi Virus Corona atau Covid-19.

Indeks Stoxx 600 turun 3,25 persen ke 323,06. DAX Jerman terkoreksi 3,9 persen ke 10.279,76. FTSE Inggris turun 3,34 persen ke 5.597,65. CAC Prancis turun 3,76 persen ke 4.353,72. Dan FTSE MIB Italia anjlok 4,78 persen ke 16.719,07.

IMF memperkirakan perekonomian global bakal berkontraksi 3 persen tahun ini, dari proyeksi sebelumnya di awal tahun yaitu pertumbuhan 3,3 persen. Perekonomian bisa tumbuh lagi sebesar 5,8 persen di 2021 jika virus ini bisa diatasi.

BACA | Proteksi Sektor Pangan Diperlukan Hadapi Covid-19

Amerika Serikat mengatakan akan menghentikan sementara pendanaan kepada World Health Organization (WHO) karena dianggap tidak becus dalam menangani wabah Virus Corona. AS menuduh WHO menyebarkan ‘disinformasi data’ Corona di Tiongkok. Langkah Paman Sam dikecam para pemimpin dunia dan pendiri Microsoft, Bill Gates.

Beberapa negara di Eropa seperti Spanyol, Italia, dan Denmark sudah mulai melonggarkan pembatasan sosial dan ekonomi. Sementara Prancis dan Inggris akan memperpanjang lockdown hingga Mei.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment