PSSI Mau Menaturalisasi Pemain untuk Piala Dunia U-20

pssi naturalisasi pemain

topmetro.news – Pelatih Persipura U-20, Tony Ho bereaksi keras menanggapi rencana PSSI melakukan naturalisasi pemain, menghadapi Piala Dunia U-20 tahun depan. Menurut pelatih berlisensi A Pro-AFC ini, rencana itu merupakan langkah pintas yang bisa berdampak negatif, buat pembinaan usia muda di Indonesia.

Mantan pelatih PSM Makassar ini pun tak yakin, langkah menaturalisasi membuat tim nasional U-20 meraih prestasi besar di Piala Dunia U-20 nanti. Tony punya alasan tersendiri mengapa dirinya tak setuju dengan rencana PSSI itu.

Menurut Tony, kemampuan pemain Brasil yang datang ke Indonesia belum tentu jauh lebih baik dibandingkan pemain lokal. Ia pun kurang yakin dengan berita bahwa pemain tersebut, masuk dalam program timnas Brasil Junior.

“Anggaplah mereka betul masuk dalam tim. Tapi, pasti levelnya terbawah. Kalau bagus, tidak mungkin mereka mau ke Indonesia. Apalagi secara garis keturunan mereka tak ada hubungannya dengan Indonesia,” tegas Tony kepada Bola.com di Makassar, Kamis (20/8/2010).

Tony menambahkan, pesepak bola saat ini adalah investasi. Jadi, tidak mungkin klub mereka di Brasil mau melepas kalau sang pemain bernilai tinggi.

“Pasti mereka lebih diarahkan ke Eropa. Kalau pun ke Asia, minimal ke Jepang, Korea Selatan atau China. Karena kalau ke Indonesia, sudah sulit menjual sang pemain ke level lebih tinggi bila dikaitkan dengan kualitas, dan nilai jual kompetisi Indonesia,”papar Tony.

Tony pun menduga ada permainan agen atau oknum tertentu, di balik kedatangan para pemain asal Brasil ke Indonesia. Apalagi, seperti diketahui, pemain yang sudah datang berlatih di Persija dan Arema yang notabene memakai jasa pelatih asing.

“Sebaiknya hentikan saja menaturalisasi pemain. Toh pengalaman selama ini tak ada juga yang mampu mengangkat pretasi timnas meski di level Asia Tenggara.”

Rencana PSSI itu di mata Tony terkesan menafikan program pembinaan mereka sendiri. Seperti mewajibkan klub Liga 1 membuat akademi dan mengikuti kompetisi Elite Pro Academy. Begitu pun dengan pengirim pemain berguru di Eropa lewat program Garuda Select.

“Kalau rencana PSSI betul-betul terwujud sebaiknya aturan membuat akademi kepada klub ditiadakan saja. Lebih baik aktifkan kompetisi amatir di daerah seperti di era Perserikatan,” ungkap Tony.

“Sebagai pelatih Shin Tae-yong tentu menerima saja materi pemain atau rencana PSSI itu. Karena tugasnya adalah melatih dan membawa Indonesia, meraih prestasi maksimal di Piala Dunia U-20 nanti,” terang Tony.

Secara pribadi, Tony berharap materi pemain yang ada dimaksimalkan. Kalau pun ada penambahan atau pengurangan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Termasuk memasukkan pemain yang berkiprah diluar negeri tapi memiliki garis keturunan Indonesia yang jelas.

“Rencana ini bisa membuat pemain muda atau pelatih mereka ‘patah hati’. Jadi untuk apa ada aturan pemain U-20 di Liga 1 kalau pada akhirnya pemain lokal dipinggirkan,” pungkas Tony.

reporter | yofe
sumber:bola.com

Advertisement

Related posts

Leave a Comment