Pamong Praja Razia Panti Pijat, 20 Wanita Diamankan

Razia panti pijat

TOPMETRO.NEWS – Razia panti pijat di Romeo Spa dan Glamour Spa yang keduanya berada di Jalan Tuanku Tambusai membuahkan hasil. Satpol PP Pekanbaru Menurut Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops) Satpol PP Pekanbaru Yendri Doni, pelaksaanaan razia digelar akibat keresahan warga terhadap menjamurnya panti pijat yang diduga menyajikan praktik prostitusi terselubung.

Razia Panti Pijat Bikin Resah Warga

Keresahan warga itu, kata Yendri bukan tanpa sebab, lantaran mereka mengamati setiap harinya panti-panti pijat itu selalu ramai dikunjungi pelanggan pria.

Sementara, para terapisnya kebanyakan berusia belia dan kerap terlihat mengenakan pakaian seksi.

Amankan 20 Terapis Muda

Atas laporan masyarakat itu, Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Pekanbaru menggelar razia, Senin (24/8/2020). Hasilnya sebanyak 20 orang diamankan petugas.

“Kami menjaring delapan terapis dan tiga pelanggan di Glamour Spa. Sedangkan Romeo Spa, kami mengamankan delapan terapis dan satu pelanggan,” ungkapnya Selasa (25/8/2020).

Nekat Tak Pakai Masker

Yendri mengatakan, saat razia itu, para terapis juga ditemukan tidak menggunakan masker dan telah melanggar protokol kesehatan.

“Kami menemukan sejumlah pelanggaran. Apalagi, para terapis juga tak mengenakan masker saat bekerja, dan ini sudah melanggar protokol kesehatan. Atas berbagai macam pelanggaran itu, maka dua pemilik usaha panti pijat itu segera dipanggil. Kami juga akan menggelar razia yang sama ke panti pijat lainnya, indekos, dan salon,” pungkas Yendri Doni.

BACA SELENGKAPNYA | Menyamar Jadi Anggota BNN, Edy Zebua Peras Pegawai Panti Pijat

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, nekat menyaru sebagai oknum anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), Edy Zebua (35) warga Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan‎, ditangkap petugas Polsek Medan Labuhan, Selasa (10/10/2017) silam.

Pria yang bekerja sebagai buruh pabrik itu diringkus lantaran memeras pegawai panti pijat Bunda Jalan Platina, Kecamatan Medan Deli.

Informasi yang diterima menyebutkan, tersangka ‎yang merupakan salah satu buruh pabrik ini mendatangi panti pijat.

Tanpa curiga, tersangka dipijat oleh karyawan. Namun usai dipijat, tersangka menjumpai kasir panti pijat, bernama Lisa. Saat itulah tersangka mengaku sebagai polisi yang bertugas di BNN, kemudian tersangka meminta uang keamanan.

Merasa curiga dengan gelagat tersangka, karyawan panti pijat Bunda meminta kartu pengenal kepada tersangka.

Namun, tersangka tidak dapat memperlihatkan identitasnya.

Karena dicurigai, kemudian kasir Lisa menelpon pemilik panti pijat selanjutnya menghubungi petugas Polsek Medan Labuhan.

reporter | jeremitaran
sumber/foto | kitakininews

Related posts

Leave a Comment