Masyarakat Aceh Singkil Keluhkan Tata Cara Sensus Penduduk 2020

tata cara sensus penduduk

topmetro.news – Masyarakat Aceh Singkil mempertanyakan tata cara petugas sensus penduduk bekerja. Pasalnya, masyarakat menilai kinerja mereka terksesan menyusahkan.

Pada Sensus Penduduk Tahun 2020 yang berlaku serentak se-Indonesia itu, petugas terlihat menitikberatkan pengisian formulir kepada masyarakat. Terlihat dari akun Erna Tinambunan yang menanyakan apa saja fungsi dari petugas sensus melalui akun Facebooknya.

“Saya ingin menanyakan di desa saya selain warga disuruh mengisi formulir. Masyarakat juga harus mengantarkan formulir tersebut ke pihak kepala dusun. Jadi yang ingin saya tanyakan mana fungsi petugas. Apakah tugas dari petugas sensus hanya mengantarkan formulir,” ucap Erna dengan nada kesal, Senin (7/9/2020).

Statusnya tersebut ia barengi dengan caption kesal dan menulis, “Salam akal sehat.” Lantas, beragam komentar warganet pun langsung membanjiri status Erna tesebut.

Terlihat akun Roslila Hutabarat yang mengatakan. “Bagaimana yang buta huruf disuruh mengisi formulir.” Begitu juga akun Bunda Mega yang menimpali, ” Petugasnya mau terima gaji aja tu. Kerja gak capek gajipul.”

Namun ada juga yang mengatakan agar mempertanyakan hal tersebut langsung ke BPS. “Konfirmasi ke Kantor BPS,” ucap akun atas nama Ridwan Tinambunan.

Penjelasan BPS Aceh Singkil

Sementara itu reporter topmetro.news mencoba mengkonfirmasi langsung kepada Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Singkil Yuniarto via telepon mengatakan, mekanisme tata cara sensus penduduk kali ini memang seperti itu.

“Terkait keluhan masyarakat untuk mengisi sendiri, kami minta maaf sebelumnya. Namun memang mekanisme untuk Sensus Penduduk 2020 ini memang pengisiannya mandiri. Dilakukan ‘drop off pick up’ (DOPU). Artinya petugas mengantar dokumen ke responden. Dan kemudian mengambil kembali dokumen tersebut setelah diisi warga,” ucap Yuniarto, Selasa (8/9/2020).

Mengenai masih adanya warga yang buta huruf, bisa mendapat bantuan dari petugas sensus. “Dari keluhan ini sebenarnya ada hal yang menarik. Berarti sekitar Aceh Singkil masih banyak warga yang buta huruf. Ini menjadi PR pemerintah untuk pengentasan buta huruf,” jelasnya.

Lanjutnya, mengenai warga harus mengantar kepada kepala dusun (kadus), maka sesuai SOP-nya, petugas yang kembali mengambilnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment