Terbuka Tarung Ulang Jokowi Vs Prabowo, Gerindra Dapat Untung

topmetro.news – Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan terbuka kemungkinan terjadi tarung ulang Jokowi vs Prabowo di Pemilu 2019. Hal ini berarti mengulang Pilpres 2014. Menurut dia, jika hal ini terjadi, yang mendapat untung adalah Partai Gerindra.

“Jika rematch ini terjadi, yang pasti Partai Gerindra akan sangat diuntungkan. Pasalnya, ini pertama kali pemilu nasional serentak. Dalam satu TPS dan satu momen, pemilih mencoblos capres dan partai dalam pemilu legislatif. Besar kemungkinan mereka mencoblos capres untuk pilpres sejalan dengan mencoblos partai utama sang capres untuk pileg,” ungkap dia.

Menurut Adjie, Prabowo menang atau kalah tetap akan memberikan dampak positif untuk partai Gerindra. Pasalnya, sebagai penantang terkuat Jokowi, Prabowo otomatis melambungkan Partai Gerinda.

“Itu akan menjadi marketing strategis bagi Gerindra sendiri. Apalagi Prabowo adalah figur sentral Partai Gerindra,” pungkas dia saat rilis hasil survei di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (2/2), sebagaimana dikutip dari beritasatu.com.

TIGA PENANTANG KUAT JOKOWI

Survei terbaru LSI Denny JA menyebutkan empat tokoh bakal menjadi penantang kuat Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Keempat tokoh ini dibagi dalam tiga divisi sesuai dengan tingkat pengenalan atau popularitas tokoh.

Survei nasional ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih berdasarkan metode multi stage random sampling, dari 7-14 Januari 2018 dengan margin of error plus minus 2,9 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.

“Berdasarkan hasil survei kami, ada yang empat tokoh capres yang bakal menjadi panantang kuat Jokowi di Pilpres 2019. Keempatnya dibagi dalam tiga divisi sesuai dengan tingkat popularitasnya masing-masing,” ujar Adjie.

Divisi 1, kata Adjie, untuk tokoh atau capres yang popularitasnya di atas 90 persen. Dari nama-nama yang akan bertarung hanya Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang masuk ke dalam Divisi 1.

“Ternyata penantang divisi satu penghuninya hanya satu tokoh saja, Prabowo Subianto dengan tingkat popularitas di angka 92,5 persen,” ungkap dia.

Sementara di divisi 2, lanjut Adjie, ada dua tokoh yang muncul, yakni anak Ketum Partai Demokrat, Agus Harmurti Yudhoyono dan Gubernur DKI Anies Baswedan. Keduanya, masuk divisi dua karena tingkat popularitasnya di angka antara 70-90 persen.

“Jadi, tokoh yang masuk ke dalam divisi 2 hanya Anies Baswedan dan AHY. Popularitas Anies Baswedan 76,7 persen dan AHY 71,2 persen,” ungkap dia.

Divisi 3 untuk tokoh atau capres yang popularitasnya di antara 55-70 persen. Tokoh yang memenuhi kriteria ini hanya mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan popularitas sebesar 56,5 persen. (TM-RED)

Related posts

Leave a Comment