Penyebab Jasad Korban KM Sinar Bangun tak Mengapung

pencarian km sinar bangun

topmetro.news – Setelah pencarian intensif tanpa kenal lelah, Tim SAR gabungan berhasil menemukan KM Sinar Bangun beserta para penumpang yang tenggelam di Danau Toba. Para korban ditemukan di kedalaman 450 meter.

Namun, para korban yang tenggelam tersebut tidak mengapung di permukaan air. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menerangkan, suhu air di kedalaman 450 meter Danau Toba sangat dingin. Sehingga, kondisi jenazah yang tenggelam sangat lama untuk membusuk.

“Kenapa jasad ini tidak muncul ke atas. Kami juga berkonsultasi dengan doktor forensik dari UI. Saya tanya ‘dok ini kenapa kok para jasad enggak naik ke atas?’ kalau termperaturnya dingin di dasar Danau Toba, itu seperti kita menaruh makan di kulkas jadi reaksi pembusukannya itu lamban. Jadi kenapa jasad itu bisa naik karena kita butuh berat jenis kita harus lebih ringan dari air,” jelas Soerjanto di Kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (28/3/2018).

Soerjanto menjelaskan, butuh gas yang lebih banyak jika sebuah jasad mengapung di atas permukaan air. Namun, karena dalamnya dan dinginnya suhu air maka gas tersebut tidak cukup untuk membuat masa jenis manusia lebih ringan dari pada angin.

“Jenis ini bisa lebih ringan kalau gas-gas ini sudah berkumpul ada di tubuh kita. Nah gas ini karena pembentukannya ini lambat. Sehingga jumlah gasnya tidak cukup membuat berat jenis manusia ini lebih ringan dari angin sehingga kenapa jasad-jasad tersebut tidak mengapung, atau sebagian yang mengapung,” tutup Soerjanto.

Temukan Bangkai KM dan Korban

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, penemuan KM Sinar Bangun beserta korban ini berkat hasil pencarian menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) dan multi-beam side scan sonar.

“Nah, alhamdulillah siang hari ini kurang lebih pukul 13.15 WIB kita bisa menemukan objek-objek tersebut,” imbuhnya.

Setelah pencarian selama 11 hari, posisi KM Sinar Bangun beserta korban dan barang-barang yang dibawa di kapal tersebut turut ditemukan. “Ini korban manusia dengan kedalaman 450 meter. Ini gambar-gambar kita ambil tadi siang. Kemudian ini adalah gambar sepeda motor,” lanjutnya.

“Jadi dari koordinat dengan menggunakan multi-beam sonar itu tidak lebih dari 50 meter barang-barang ini ada,” terangnya.

KM Sinar Bangun tenggelam saat berlayar dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, pada Senin 18 Juni 2018 sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal itu tenggelam di tengah hujan deras dan angin kencang.

Kapal rakyat itu membawa penumpang melebihi kapasitas dan tidak dilengkapi alat keselamatan yang memadai. Sebanyak 24 orang telah ditemukan, di antaranya 21 orang dinyatakan selamat, dan tiga orang meninggal dunia.

km sinar bangun

Polisi Tetapkan Lima Tersangka

Polisi menetapkan lima tersangka dalam tragedi ini. Mereka adalah NS yang menjabat Kadishub Samosir; KN pegawai honor Dishub Samosir yang menjadi anggota Kapos Pelabuhan Simanindo; FP PNS Dishub Samosir yang menjadi Kapos Pelabuhan Simanindo; RD Kabid Kepala Bidang Angkutan Sungai dan Danau Perairan Dishub Samosir; dan nakhoda kapal PS Sagala. (TM-RED)

sumber: kumparan.com

Related posts

Leave a Comment