Tubuh Korban Diduga Rusak Kena Pecahan Pesawat

korban lion air

topmetro.news – Ada dugaan, bahwa adanya tubuh korban Lion Air JT-610 yang tidak utuh adalah karena terkena serpihan atau pecahan badan pesawat. Hal ini disampaikan Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Bambang Suryo Aji.

Dia juga menyebutkan, setidaknya ada dua faktor yang membuat pesawat hancur berkeping-keping. Termasuk soal kondisi para korban yang juga ditemukan tak utuh. Salah satu faktor, menudut dia adalah, tekanan yang sangat keras, membuat pesawat seperti meledak.

Lalu saat proses seperti meledak itu, ada serpihan atau pecahan badan pesawat yang mengenai korban, sehingga tubuh mengalami kerusakan, bahkan terpotong.

,”Kalau menurut saya, karena dari ketinggian sekitar 3.000 feet itu menuju air. Itu tekanannya lebih keras, mungkin ada potongan pesawat karena yang kena korban,” kata Suryo saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta.

Menurut dia, proses jatuhnya pesawat dari ketinggian 3.000 kaki membuat tekanan menuju ke laut semakin tinggi. Sehingga, kata Suryo, tekanan yang tinggi itu menyebabkan benturan pesawat ke air juga sangat keras.

Lalu, pecahan-pecahan badan pesawat itulah yang diduga mengenai tubuh para penumpang. Sehingga membuat tubuh korban ada yang ditemukan tak utuh. “Mungkin juga karena benturan itu terus pecah itu dan mengakibatkan serpihan-serpihan dan berdampak pada tubuh korban,” ucap dia.

Identifikasi Korban Lion Air

Sementara itu disebutkan, bahwa Polri akan mengidentifikasi setiap tubuh korban Lion Air JT-610. Dalam hal ini, Polri akan dibantu sejumlah ahli forensik dari beberapa rumah sakit dan perguruan tinggi.

“Semua berpartisipasi untuk melakukan indentikasi. Ada 189 orang yang ada di kabin. 181-nya penumpang di mana ada dua bayi dan satu anak. Sedangkan sisanya dewasa. Lalu delapan kru itu pilot dan pramugari,” kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di RS Polri RS Sukanto Kramat Jati, Selasa (30/10/2018).

Dikatakan, sejak tadi malam, Senin (29/10/2018), sudah dikumpulkan 24 kantong jenazah. Namun ke-24 kantung jenazah yang sudah masuk ke RS Polri itu tidak semuanya berisi jenazah utuh. Satu kantung jenazah berisi serpihan-serpihan tubuh korban Lion Air JT-610.

“Kegiatan di RS ini mulai dari mengidentifikasi. Ada pos mortem dan pos antemortem. Ada 15 dokter forensik dan ahli DNA yang sejak tadi malam sudah mulai belerja sampai dengan pagi ini,” kata Ari.

Pos antemortem adalah pengambilan sampel data pembanding yang diambil dari keluarga sedarah korban. Juga barang pribadi korban. Di pos ini juga dilakukan pendataan sekunder seperti pakaian dan ciri lain seperti cincin dan kalung korban.

BACA JUGA: Jasad Bayi Ditemukan, Diduga Korban Lion Air JT-610

Potongan Tubuh Bayi

Disebutkan, untuk antemortem DNA telah didapatkan 151 sampel. “Sampel itu dari orangtua atau anak korban. Selamjutnya ada pos untuk ‘healing psikologi’. Ini dibantu ahli psikologi dari Polri, UI, dan TNI,” sambungnya.

Ari juga menyebutkan, dia sendiri sudah melihat potongan tubuh korban. Bahkan terdapat bayi di antara sebagian besar korban dewasa. “Ada juga material seperti sepatu. Saya belum tahu berapa jumlahnya. Tapi ada potongan tubuh bayi. Agak besar-besar. Semua potongan tubuh itu akan diidentifikasi,” pungkasnya. (TMN)

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment