Generasi Milenial Rawan Terpapar Virus Intoleransi

generasi milenial

topmetro.news – Pemikiran intoleran, radikalisme, dan terorisme saat ini telah menjadi virus yang mewabah dan menjangkiti generasi muda. Hal ini banyak ditularkan melalui media sosial dan internet. Di satu sisi, literasi digital generasi milenial masih rendah. Sehingga potensi dan kerentanan bagi generasi muda terpapar virus tersebut sangat tinggi.

“Pada saat bersamaan, generasi muda juga dihadapkan pada persebaran berita yang berisi ujaran kebencian, hoax, fake news dan content destruktif lainnya. Yang secara massif tersebar melalui media sosial dan internet,” kata Penggagas Sahabat Millenial Indonesia atau Samindo, Disna Riantina.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan “Bincang Anak Muda: Promosi Toleransi, Cegah Politisasi SARA”, di Jakarta, Minggu (11/11/2018).

BACA JUGA: Nama dan Logo Kampus tak Boleh Dipakai Berpolitik

Tuntutan Generasi Milenial

Saat ini, kata dia, kontestasi politik pemilu legislatif dan pemilu presiden yang tahapannya sudah dimulai sejak 2018, masih diwarnai oleh praktik politik yang tidak mencerdaskan generasi milenial. “Meskipun tren penggunaan isu SARA dan ujaran kebencian kemungkinan menurun, tetapi faktanya hari ini masih bertebaran materi-materi kebencian dan politisasi SARA bertebaran,” katanya.

Karena kondisi itu, Samindo dan Setara Institute berharap kaum millenial bisa menjadi agen untuk diri sendiri. Juga untuk lingkungan sosial, dan agen bangsa. Tujuannya agar bisa terus menggelorakan promosi toleransi untuk menangkal virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Kami akan mendorong literasi digital dan pemilih cerdas untuk menjawab tantangan penggunaan politisasi SARA,” ucapnya.

BACA JUGA: Jokowi Temui Caleg Koalisi

Dalam kesempatan itu sebanyak 120 orang generasi milenial telah menyampaikan tekad dan komitmen untuk menjadi bagian dari upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh otoritas negara dalam mengatasi intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Generasi milenial tersebut juga menuntut hak untuk memperoleh pendidikan politik yang mencerdaskan. Bahkan mereka menuntut keteladanan elit untuk berpolitik sesuai dengan budaya bangsa. (TMN)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment