PAD Minus Akibat Pengusaha Aceh Singkil Masih Enggan Bayar Pajak

Aceh Singkil kabupaten termiskin

topmetro.news – Saat ini Aceh Singkil masih menjadi kabupaten termiskin dan tertinggal. Hal itu sesuai hasil pemaparan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri selaku Koordinator/Penasehat Bidang Daya Saing SDM, Inovasi Teknologi dan Riset Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Rokhmin Dahuri menyampaikan pemaparan itu beberapa hari yang lalu, saat mengisi seminar di Gedung Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil.

Reporter topmetro.news pun mencoba menelusuri, kenapa Aceh Singkil sangat betah dengan rangking sebagai kabupaten termiskin tersebut, Sabtu (26/9/2020).

Penjelasan BPKK Aceh Singkil

Dari hasil wawancara Kabid Pendapatan Badan Pengolahan Keuangan Kabupaten Aceh Singkil (BPKK) Iskandar, dapat penjelasan, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Singkil setiap tahunnya minus pemasukan.

“Persoalannya saat ini masih banyak pengusaha pengusaha yang tidak membayar pajak,” ucap Iskandar.

Ia mengatakan, kesadaran akan membayar pajak oleh pengusaha Aceh Singkil masih minim. Padahal kalaupun mereka bayarlan, tidak seberapa. “Pajak PBB, pengusaha walet, reklame, wisata milik swasta, hotel, penginapan, restoran atau rumah makan, masih banyak yang enggan membayar,” tuturnya.

Ia mengatakan, apabila para pengusaha itu rutin menyetorkan pajak, maka PAD untuk Aceh Singkil akan mencapai Rp50,220.778.866 setiap tahun.

“Dan dan itu bisa menaikkan ekonomi Aceh Singkil ini,” tandasnya.

Ironisnya, lanjut Iskandar, justeru masyarakat menengah ke bawah yang malah sudah taat pajak. Sementara yang masih enggan membayar adalah golongan menengah ke atas.

“Apalagi sistem pembayarannya langsung mereka setor ke rekening. Tidak lagi melalui dinas,” tutupnya.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment