Pengakuan Hakim Garis Saat Gol Tangan Tuhan: Maradona Meruntuhkan Hidup Saya

gol Tangan Tuhan

topmetro.news – Hidup tidak pernah sama untuk hakim garis Bulgaria Bogdan Dochev setelah pertandingan Perempat Final Piala Dunia 1986 antara Argentina dan Inggris. Pada pertandingan itu tercipta ‘gol Tangan Tuhan’ Diego Maradona yang sangat terkenal.

Dochev, yang memperkuat Timnas Bulgaria dua kali, meninggal beberapa waktu lalu. Ia meninggal setelah mengonfirmasi bahwa dia telah melihat tangan legenda sepakbola Argentina itu menyentuh bola pada momen luar biasa di Perempat Final Piala Dunia 1986.

Laga itu digelar hanya empat tahun setelah Perang Falklands antara Argentina dan Inggris. Sehingga menambah ketegangan politik duel tersebut. Maradona bahkan dengan gembira mengungkapkan dalam otobiografinya bahwa dia merasa seperti ‘sedikit merampok Inggris’ dengan gol itu.

Kesalahan komunikasi yang memalukan antara Dochev dan Bin Nasser, wasit pertandingan dari Tunisia, memungkinkan gol tersebut menjadi sah. Sehingga Argentina memenangkan pertandingan sistem gugur dengan skor 2-1.

Istri Dochev telah mengungkapkan bahwa dia ‘tersiksa’ oleh kejadian tersebut. Dan bahwa mereka kehilangan semua teman dan terpaksa menjalani kehidupan tertutup setelah laga itu.

Dochev meninggal di Bulgaria pada usia 80 tahun. Tetapi pada 2014, ia mengakui melihat Maradona meninju bola melewati kapten dan penjaga gawang Inggris Peter Shilton pada gol pertama Argentina.

Gol Maradona

Maradona mencetak dua gol dalam lima menit untuk memberi Argentina kemenangan 2-1 atas Inggris. Selanjutnya, mereka kemudian memenangkan Piala Dunia, mengalahkan Jerman Barat di final.

Rekaman TV menunjukkan wasit Nasser berlari perlahan ke arah hakim garis Dochev untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Apakah tangan Maradona menyentuh bola.

Di pihaknya, Dochev tidak mengibarkan bendera dan ia juga tidak melakukan komunikasi apa pun dan berdiri diam.

Janda Dochev, Emily, mengungkapkan bahwa Nasser-lah yang memberi tahu suaminya bahwa ia akan mengambil semua tanggung jawab atas keputusan di lapangan. Wasit berkata, ‘Anda tidak perlu melakukan pekerjaan apa pun – itu akan menjadi keputusa saya’, katanya.

“Saya tidak akan pernah memaafkan wasit itu dan saya tidak akan pernah memaafkan Diego Maradona. Setelah Piala Dunia hidup kami hancur. Bogdan menarik diri dan teman-temannya tidak pernah menyapaku lagi. Itu bukanlah Tangan Tuhan bagi kami. Itu adalah tendangan yang merontokkan gigi kami,” kata Emily seperti dikutip oleh The Sun.

Sebelum kematiannya, Dochev mengaku melihat kesalahan Maradona. Tetapi komunikasi yang buruk antara dirinya dan wasit membuat mereka mengesahkan ‘gol Tangan Tuhan’ tersebut.

“Saya melihat pemain Argentina itu menggunakan tangan. Selama masa tersebut peraturan FIFA memperbolehkan asisten wasit memberikan pendapatnya hanya jika wasit meminta. Wasit mengesahkan gol tersebut, bahkan sebelum melihat saya untuk memeriksa situasinya. Kami tidak pernah berkomunikasi – Bin Nasser hanya tahu bahasa ibunya,” kata Dochev.

Versi Nasser

Namun, Nasser memiliki versi yang berbeda. “Saya sedang menunggu Dochev memberi saya petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi ia tidak memberi isyarat untuk handball. Instruksi FIFA kepada kami sebelum pertandingan sudah jelas. Jika seorang rekan berada dalam posisi yang lebih baik dari saya, saya harus menghormati pandangannya,” katanya.

Dochev kemudian menyalahkan legenda sepakbola Argentina itu karena telah menghancurkan hidup dan kariernya. Ia sangat kecewa dengan kejadian tersebut. Sehingga Dochev bahkan menulis kata-kata ‘Maradona adalah penggali kubur saya’ di balik foto pemain tersebut.

“Diego Maradona menghancurkan hidup saya. Ia adalah pesepakbola yang brilian tapi pria kecil. Tingginya rendah dan juga sebagai pribadi,” kata Dochev.

sumber | Libero.id

Related posts

Leave a Comment