Pengganti Kadiskes Diharapkan Mampu Jadikan Medan Zona Hijau Covid-19

Pengganti Kadiskes Diharapkan Mampu Jadikan Medan Zona Hijau

topmetro.news – Sejumlah anggota DPRD Kota Medan menanggapi pencopotan jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Medan, Edwin Effendi oleh Walikota Medan, M Bobby Afif Nasution. Kalangan legislatif menilai bila tujuan pencopotan untuk Medan zona hijau pandemi covid-19 patut di support.

Salah satunya, Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong. Ia mengaku tindakan Wali Kota Medan melakukan pencopotan jabatan Edwin Effendi selaku Kadiskes patut diapresiasi.

Apalagi alasan pencopotan karena ketidakmampuan Edwin menyelesaikan percepatan pengendalian pandemi Covid-19. Artinya, Wali Kota Medan sudah menemukan sosok yang mampu mengatasi akar masalah percepatan pandemi Covid-19.

Namun, ia mengajak dan menunggu apa memang teori itu benar adanya.

“Jangan akhirnya seperti pepatah bilang, awaq yang tak pande memari, lantai yang disalahkan,” sebutnya.

Untuk itu, Rudiyanto Simangunsong mendorong dan memberi semangat kepada Wali Kota Medan dapat mengendalikan penanganan Covid-19. Sehingga kota Medan secepatnya ke zona hijau.

Hal berbeda disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST. Ia menyebut pencopotan jabatan Edwin Effendi merupakan langkah yang tepat.

Pasalnya, Komisi II DPRD Medan membidangi kesehatan dan kesejahteraan sosial, sudah memberikan penilaian sejak awal terhadap kinerja Edwin Effendi. Sejak kota Medan dilanda pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu, kinerja Edwin Effendi memang sangat lambat menangani wabah Covid-19.

Penanganan Covid-19

Ia mencontohkan, penanganan lambat itu terlihat mulai dari orang yang terindikasi suspect, probable Covid 19 hingga penanganan pasien yang terkonfirmasi positif. Padahal kata Sudari, sudah ada petunjuk yang dibuat Kementrian Kesehatan melalui Kepmenkes No. 413 Tahun 2020.

Bahkan ia menambahkan, dalam rapat rapat di Komisi II DPRD Medan soal Pansus Covid 19 selalu mengingatkan Kadiskes untuk bekerja maksimal. Namun masih saja ditemui juga di masyarakat kesulitan dan kebingungan ketika terindikasi suspect Covid-19.

“Kita juga pernah mengingatkan Kadiskes Kota Medan agar melakukan Gap Analisis. Dan Gap Analisa seperti apa yang telah dilakukan agar penanganan penyebaran Covid-19 tersebut terukur. Tetapi sayang hal itu tidak diindahkan oleh Kadiskes Edwin Effendi,” bilang Sudari.

Ditambahkan Sudari lagi, pihaknya juga sudah pernah menyarankan agar Dinas Kesehatan Kota Medan agar melibatkan praktisi dan akademisi bidang kesehatan seperti IDI mahasiswa FKM untuk membantu dalam menekan penyebaran Covid-19.

“Tetapi hal itu pun tidak digubris,” bebernya.

Diketahui, Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution mencopot Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi, Jumat (23/4/2021). Pencopotan itu terjadi karena dianggap lambat menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Dikatakan Bobby, pencopotan jabatan Kadinkes sebagai langkah mempercepat pengendalian Covid-19 di Kota Medan.

“Saya sudah ingatkan berkali-kali soal Covid-19 ini dan telah jadi program utama kita untuk segera diselesaikan. Sejak awal-awal saya dilantik masalah kesehatan juga sudah jadi persoalan yang menumpuk,” kata Bobby.

Untuk itu Bobby sudah bolak-balik meminta agar Dinkes Medan melakukan pendataan dan penanganan yang baik tapi, kinerja mereka tak kunjung memuaskan.

“Jadi ini untuk percepatan kita saja, agar persoalan kesehatan, terutama saat ini Covid-19 lekas diatasi,” kata Bobby.

Untuk menjalankan fungsi Dinkes, saat ini pelaksana tugas kepala dinas dijabat oleh Syamsul Nasution yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur RSUD Pirngadi.

Reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment