Kelompok Tani Hutan Marsada Mendapat Bantuan dari PT TPL

bantuan dari PT TPL

topmetro.news – Kelompok Tani Hutan Marsada Desa Simataniari Kecamatan Parlilitan Humbahas menerima bantuan dari PT TPL (Toba Pulp Lestari), Sabtu (22/5/2021). Ketua Kelompok Tani Hutan Marsada Pinus Sitanggang kepada topmetro.news menceritakan awal kisahnya menjadi petani sukses berkat bantuan dari PT TPL.

“Jadi sepengetahuan Bapak, bagaimana kerjasama pihak TPL sama masyarakat, sehingga terjadinya kerjasama untuk memberikan lahan kepada TPL gitu?” tanya wartawan kepada Pinus.

Dengan semangat Pinus Sitanggang menjawab, “Jadi begini. Kita bermitra sama TPL atau sama perusahaan. Bukannya kita mengasih suatu lahan sama TPL. Gak (tidak) pernah. Justeru itulah dulu saya dihujat suatu kelompok dituduh saya jual hutan ke TPL di Desa Simataniari yang didampingi KSPPM. Ternyata tidak ada. Saya bikin ke jalur hukum. Siapa yang menang? Saya sendiri kan? Kenapa tidak ada dibuktikan, tidak boleh dibuktikan. Bukan segampang itu ngasih tanah kita ke perusahaan. Kan ada yang berhak atau berwenang.”

“Masyarakat itu hanya tahu bahwa tanahnya yang sudah dikuasai itu hak dia, kalau menurut saya. Saya sendiri juga kayak gitu. Ada berapa hektar tanah saya di Desa Simataniari. Tapi itu saya anggap hak milik saya. Kenapa? Sudah dikuasai oleh orangtua saya, nenek moyang, saya. Mulai dulu sampai sekarang sudah lima generasi. Saya hitung-hitung sudah hampir 150 tahun,” lanjut Pinus.

“Cuma di situ saya berhak. Kalau ngasih tanah sama TPL itu tidak ada haknya. Jadi kalau kita bermitra sama TPL hanyalah minta bantuan. Ngasih bantuan perusahaan itu sama masyarakat. Itu saya buktikan sudah kenyataan itu sekarang. Saya bermitra itu sama TPL. Kelompok yang saya pimpin sekarang ini tujuannya baik (sukses) kok. Makmur kok masyarakat yang saya pimpin itu. Kenapa? Semisal, memberikan bantuan, dikasih cabai, kemenyan ditanam milik sendiri dikasih gajinya, dikasih uang, apalagi (yang kurang)?” tanyanya kepada wartawan.

Niat PT TPL

Kemudian Pinus Sitanggang mengutarakan, bahwa TPL itu sebenarnya berniat baik. Sebenarnya untuk membangun masyarakat. “Cuma masyarakat ini kadang-kadang kurang kesadaran kalau menurut saya. Karena saya sudah sadar, ya kenyataannya sekarang saya buktikan ya benar. Dapat bantuan. Cuma gak bisa melalui pribadi. Harus melalui kelompok. Makanya saya bentuk Kelompok Petani Hutan Marsada. Ya itulah sampai sekarang. Sudah dua kali cabai, pupuk, semua dikasihlah, baru penanaman kemenyan, digaji lagi kita. Nanam untuk kita hasilnya, untuk masyarakat, untuk pribadi tapi dapat gaji kita. Habis itu nanti kopi. Kopi itu buat siapa? Buat mereka juga. Bukan buat TPL itu hasilnya buat siapa. Buat petani juga. Nah itu sampai di mana lagi,” urainya.

Sebelum membentuk Kelompok Tani Hutan Marsada, Pinus juga sudah pernah membentuk kelompok tani. “Saya bentuk kelompok komunitas pertama Bintang Maria Desa Simataniari untuk mempertahankan tanah adat itu. Cuma kita, apalagi pribadi saya apalagi saya sendiri, saya gak pernah brutal sama perusahaan. Karena apa? Cuma yang penting saya pelajari. Gak mungkin suatu perusahaan contohnya perusahaan raksasa TPL berdiri di satu wilayah atau membuka suatu usaha di satu tempat kalau tidak ada izin. Kalau saya sendiri jangan TPL disalahkan. Kalau menurut saya, ya salahkan aja kehutanan (dinas). Kan yang memberi hak kan kehutanan atau pemerintah. Itu aja sebenarnya didemo atau diomongin sama mereka. Jangan TPL. Nah itulah sebenarnya selama ini saya kadang-kadang bertolak belakang sama pendamping. Yang mendamping siapa? Contohnya AMAN (tidak ada hasil). Ya perusahaan itu kan ada izinnya. Kenapa itu kita salahkan. Ya pemerintahlah. Kehutananlah. Sama di situ lah kita urus sama mengurus,” paparnya.

Tali Silaturahmi

Pinus Sitanggang juga berharap (pasca keributan di PT TPL) agar masyarakat sadar dan mau bergandengan tangan. Sekaligus kemudian menjadi mitra PT Toba Pulp Lestari. “Iya. Kemarin saya mendengar berita tentang keributan itu. Maka untuk itu marilah kita bersama-sama (masyarakat) agar lebih mempererat tali silaturahmi dengan PT TPL ini. Jangan mau kita masyarakat ini diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Karena itu semua untuk anak cucu kita nantinya,” tutup Pinus Sitanggang dan berharap masyarakat menyudahi keributan dengan PT TPL.

reporter | AfG

Related posts

Leave a Comment