Penjual ‘Sex Toys’ Ditangkap

TOPMETRO.NEWS – Daripada berselingkuh dan melakukan zinah, alat bantu seks ini memang diperjualbelikan untuk mereka yang sedang ‘galau’. Namun kemarin seorang pria 46 tahun terpaksa diamankan polisi lantaran menjual sex toys atau alat bantu seks yang dipasarkannya melalui media sosial (medsos).

Jalal Suyuti boleh dibilang pengusaha. Dia menjual barang yang cukup tabu bagi warga kebanyakan. Barang dagangannya, sungguh luar biasa.

Jalal, seperti dilansir JawaPos hari ini, memang memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis alat bantu seks. Dia pun paham cara memasarkannya di dunia maya. Jadilah Jalal menggeluti bisnis ini sejak 4 tahun terakhir.

Namun usaha yang dirintis dari modal pinjaman itupun berakhir di kantor polisi. Ya, Jalal itu akhirnya diringkus Tim Cyber Crime, Unit Tindak Pidana Ekomoni Khusus (Tipideksus) Satreskrim Polresta Samarinda, Selasa (16/5) lalu.

Dalam memasarkan barangnya, Jalal menggunakan tiga akun di Facebook. Masing-masing diberi nama Dani Pratama, Kusuma Wijaya dan Mas Aditya.

Puluhan alat bantu seks pria dan wanita berbagai merek serta ukuran disita polisi dari kediaman Jalal di Jalan Juanda, Samarinda Ulu.

Jalal berhasil ditangkap setelah dijebak untuk menjual seks toys kepada polisi yang menyamar sebagai calon pembeli. Bapak tiga anak ini ditangkap karena menjual sex toys tanpa dilengkapi izin.

“Pelaku (Jalal Suyuti, Red) kami jerat pasal berlapis. Yakni Undang-undang Informasi Transaksi Eletronik (ITE), Undang-undang Perdagangan dan KUHP,” terang Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono.

Alat bantu seks yang ditawarkan Jalal memiliki harga yang berbeda-beda. Mulai Rp250 ribu hingga Rp500 ribu. “Tapi ada juga yang harganya Rp1,5 juta. Sesuai harga alat bantu seks yang diiklankan serta dipasarkan pelaku di medsos,” ujar Sudarsono.

Jalal sendiri mengaku tak tahu jika menjual sex toys wajib mengantongi izin khusus dan tidak boleh diposting di dunia maya.

“Saya betul-betul tidak tahu. Saya posting ke medsos karena akhir-akhir ini sepi pembeli,” ujar Jalal Suyuti.

Tak banyak untung yang dapat diambilnya dari hasil menjual setiap satu buah alat bantu seks. “Saya cuma dapat untung Rp50 ribu. Harga dari Jakarta sudah mahal jadi saya khawatir tidak laku,” ucapnya.

Lantas siapa saja yang membeli sex toys itu? Jalal mengaku pembelinya kebanyakan buruh pelabuhan atau pekerja bangunan.

“Banyak juga janda dan duda yang beli. Kalau mahasiswa atau pegawai saya tidak tahu. Saya tidak pernah tanya pekerjaannya,” jabar Jalal. (editor3-jaw)

Related posts

Leave a Comment