Kritik Masinton kepada Luhut, Terlambat Lahir dan tidak Faktual

Vaksinasi Ideologi

topmetro.news – Selain Efendi Simbolon, politisi PDI Perjuangan yang menyalahkan Jokowi tak memilih ‘lockdown’ dan menuduh Presiden melanggar konstitusi terkait penanggulangan Covid-19 adalah Masinton Pasaribu.

Poltisi PDI Perjuangan ini juga ikut mengkritisi penanganan Covid-19. Tapi beda dengan Efendi yang menyerang Jokowi, Masinton memilih mengkritik Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

Masinton menyoroti soal kinerja jajaran Presiden yang lebih seperti kerja simbolik dan seremonial. Selain itu Masinton juga menyoroti pernyataan Luhut yang menurutnya menggampangkan masalah. Yakni, ketika Luhut berbicara tentang Covid-19 yang terkendali meski angka positif Covid-19 masing tinggi dan naik kala awal-awal PPKM Darurat.

Selain dua hal tersebut, Masinton juga menyatakan bahwa di bawah Luhut, justeru Covid-19 Jawa Bali malah terjadi lonjakan kasus. Dan fasilitas medis tidak siap, serta kata Masinton Pasaribu, mengabaikan kerja mitigasi.

Orderan Kritik Luhut?

Menurut Ferdinand Hutahaean, apa yang disampaikan Masinton adalah kritik yang terlmbat lahir. Sehingga tidak lagi faktual untuk kondisi saat ini. Selain tidak faktual, juga tidak berdasar data. Sehingga, lanjut Ferdinand, terkesan kritik tersebut adalah kritik yang asal bicara.

“Masinton habis dari mana? Kenapa terlambat bicara mengkritik? Atau adalah order yang terlambat untuk mengkritik Luhut?” tanya Ferdinand.

Kata Ferdinand, kalau Masinton menyampaikan kritiknya tersebut pada awal PPKM, beberapa di antaranya benar. “Seperti fasilitas rumah sakit tidak siap. Itu betul. Tapi kan menyiapkan itu semua tidak seperti menggoreng tahu atau memasak air tinggal tunggu langsung matang. Semua butuh proses dan pengerjaan,” katanya.

“Maka saat ini rumah sakit lebih siap. Oksigen lebih siap. Hunian rumah sakit menurun. Angka positif Covid terus menurun. Artinya apa yang dikerjakan oleh Luhut sebagai Koordinator PPKM membuahkan hasil, meski mungkin belum sesuai harapan banyak orang,” tandas Ferdinand.

Jadi, menurut Ferdinand, Masinton mungkin harus melihat lagi data saat ini. “Supaya kalau mengkritik tidak seperti kritik yang terlambat lahir. Tidak faktual dan kesannya ada yang order untuk mengkritik Luhut,” katanya.

reporter | Zepri Siregar

Related posts

Leave a Comment