Hakim Takjub, Saksi Penggugat Usia 73 Tahun Kenal Betul Keluarga Ahli Waris Jeremia Butarbutar

penggugat ahli waris

topmetro.news – Keraguan majelis hakim diketuai Immanuel Tarigan di awal persidangan terhadap Asna Toha, saksi berusia 73 tahun yang dihadirkan tim kuasa hukum penggugat ahli waris Jeremia Butarbutar, Kamis (13/1/2022), di Cakra 8 PN Medan spontan berubah menjadi nada takjub.

Seluruh pertanyaan tim kuasa hukum Elfina Br Butarbutar, Rotua Veralina Br Butarbutar dan Evi S Siswati Pangaribuan (penggugat I,II dan III), tim kuasa hukum tergugat (ahli waris Rudi Manamba Butarbutar) dan majelis hakim secara lugas dan santun dijawab wanita tua renta tersebut. Daya ingatnya masih kuat alias belum pikun.

“Wah luar biasa. Saya kira tadi di usia 60 tahun daya ingat seseorang masih kuat. Ternyata ibu ini masih ingat semua. Naik apa tadi ke mari? Minta ongkosnya ke bapak-bapak ini,” kata Immanuel Tarigan sembari tersenyum lebar sembari menunjuk tim kuasa hukum pemohon gugatan harta warisan ahli waris Jeremia Butarbutar.

Saksi Asna Toha maupun pengunjung sidang pun ikut tertawa kecil. Betapa tidak. Potongan-potongan peristiwa di tahun 1950-an ketika orangtua saksi dengan keluarga almarhum Jeremia Butarbutar sudah bertetangga dekat.

Ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Asna Toha sering bertandang dan bermain dengan anak-anak almarhum Jeremia Butarbutar yang memperistri (almarhumah) Victoria Br Manurung.

“Tahun 1962 saya sering main ke rumah Pak Jeremia di Jalan Sisingamangaraja (Kota Medan). Rumah kami depan-depanan. Jaraknya cuma Jalan Sisingamangaraja itu,” urainya datar menjawab pertanyaan tim kuasa hukum tergugat.

Demikian juga ketika menjawab cecaran pertanyaan tim kuasa hukum penggugat, Parhimpunan Napitupulu dan Harianto Sinaga. Saksi menerangkannya begitu bersahaja.

“Pak Jeremia sudah meninggal 1979, Victoria Br Manurung (istri Jeremia Butarbutar) juga sudah meninggal. Anak-anak almarhum Jeremia, Rudi Manambang, Renata Butarbutar, Mariati, Cristofel, Efina, Tiodor, Nursiah, Jumpa Tua, Rotua alias Butet meninggal bulan lalu (Desember 2021),” tuturnya.

8 Meninggal

“Delapan orang anak-anak almarhum Jeremia Butarbutar sudah meninggal. Rudi Manamba (putra tertua almarhum Jeremia Butarbutar) juga sudah meninggal dunia pada tahun 1991 lalu. Tinggal Elfina. Kami bergaul rapat,” urainya lagi.

Bahkan nama anak-anak Rudi Manamba pun dia masih ingat. Di antaranya Pongky, Mega, dan Loly, nama Shanti semasa kecil.

“Istri Rudi Boru Manjuntak saya manggilnya, eda-eda gitu. Anak-anak mereka lahir dan besar di rumah itu,” tuturnya dengan tetap bernada santun.

Saat ditanya tentang adanya kesembilan putra-putri Jeremia Butarbutar ketika masih hidup pernah berembuk di rumah tersebut untuk membicarakan pembagian harta warisan, saksi menimpali, tidak tahu.

“Kalau itu, nggak tahu saya. Kalau macam di keluarga kami. Kami bersaudara sama besan duduk bersama kalau membicarakan harta warisan,” katanya.

Sebelumnya, kuasa hukum penggugat maupun tergugat menyerahkan bukti-bukti surat terkait perkara gugatan harta warisan tersebut.

Dalam hal ini sebagai tergugat adalah para ahli waris Rudi Manamba Butarbutar. Yakni Pongky Butarbutar, Megawaty Br Butarbutar, dan Shanti Br Butarbutar (tergugat I,II dan III).

Sedangkan Pemerintah RI Cq Lurah Kelurahan Teladan Barat dan Camat Medan Kota sebagai turut tergugat I dan II. Immanuel Tarigan pun melanjutkan persidangan pekan depan.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment