Warga Langkat Terjebak Perang Rusia Ukraina, Pesawat Tempur Jatuh di Dekat Lokasi Mereka

Tiga WNI asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini masih terjebak di wilayah Chernihiv Ukraina di tengah kancah perang antara Rusia dan Ukraina.

topmetro.news – Tiga WNI asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, hingga kini masih terjebak di wilayah Chernihiv Ukraina di tengah kancah perang antara Rusia dan Ukraina.

Saat ini para WNI asal Kabupaten Langkat tersebut berharap dan meminta agar Pemerintah Indonesia melalui pihak KBRI, segera mengevakuasi mereka dari zona perang.

Hal ini disampaikan Yuli Kartika (26) yang merupakan istri Zulham Ramadhan (WNI yang masih terjebak perang di Ukraina), kepada topmetro.news, di rumahnya, di Dusun XI Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Selasa (8/3/2022).

Berlindung di Bunker

Yuli mengisahkan, suaminya saat ini sedang berada di dalam bunker perlindungan di kawasan pabrik plastik milik Warga Negara Dubai. Pabrik itu tempat WNI asal Kota Binjai dan Kabupaten Langkat bekerja.

“Kalau ada pengeboman tergolong kecil, suami saya dan kawan-kawannya masih tetap beraktivitas di dalam bunker berukuran kecil. Tapi kalau terdengar bom yang ditembakkan berukuran besar, mereka akan masuk ke dalam bunker yang jauh lebih besar. Tapi kalau sudah masuk ke bunker besar, sangat sulit berkomunikasi, karena susah sinyal,” paparnya.

Menurut Yuli, suami dan kawan-kawannya terlambat dijemput oleh pihak KBRI di Ukraina sewaktu memulangkan ratusan WNI lainnya beberapa hari lalu.

“Situasi di wilayah sekitar pabrik plastik sampai saat ini masih terdengar suara bom. Jadi pada saat suami saya sudah bersiap-siap (berkemas) tapi pihak KBRI tidak jadi menjemput mereka. Dan terpaksa harus bersembunyi di bunker pabrik,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan, apakah pihak Pemkab Langkat melalui Dinas Tenaga Kerja pernah datang menemui Keluarga Zulham Ramadhan untuk membantu mengupayakan proses pemulangan suaminya, Yuli hanya menggeleng.

“Makanya kami juga heran. Kenapa yang datang kok wartawan. Dan bukan pihak Disnaker Langkat, ya?” tanya Yuli polos.

Sebagaimana berita sebelumnya, salah satu WNI yang bekerja di Ukraina di antaranya adalah Zulham Ramadhan (31) warga Dusun Ulu Berayun/Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Langkat. Zulham dan delapan WNI asal Kabupaten Langkat lainnya bekerja di pabrik plastik di Ukraina sejak 2019 silam. Sementara Zulham Ramadhan permit kerjanya akan berakhir pada Bulan September 2023 nanti.

Saat Rusia menyerang Ukraina, kegiatan pabrik plastik di mana Zulham dan kawan-kawannya bekerja tutup. Dan seluruh karyawan mengungsi ke wilayah yang paling aman.

Namun sembilan WNI asal Sumatera Utara ini, termasuk Zulham Ramadhan, terjebak di bunker pabrik. Dan tidak tahu harus mengungsi ke mana. Kendati demikian, Zulham masih sering berkomunikasi dengan pihak keluarga. Khususnya kepada istri dan anaknya yang masih balita berusia 2,5 tahun.

Pesawat Tempur Jatuh

Menurut Zulham, di Chernihiv memang tidak terjadi perang. Namun menjadi kawasan perlintasan pasukan dan kendaraan tempur, baik tank dan pesawat Rusia menuju ke Ibukota Kiev, Ukraina.

Bahkan salah satu pesawat tempur Rusia jatuh tak jauh dari lokasi pabrik plastik yang sekarang ini menjadi lokasi kerja sekaligus menjadi tempat persembunyiannya.

Zulham berharap, Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman. Sebab situasi disana kian mencekam akibat perang.

Kesembilan WNI asal Binjai Sumatera Utara yang terjebak di Ukraina, yakni Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahpitra Sandiyoga, Agus Alfiriyan dan Riyan Jaya Kesuma.

Sedangkan WNI asal Kabupaten Langkat, yakni Dedi Irawan, Zulham Ramadhan, dan Amri Abas.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment